omniture
from common-pcom:html:key:id_segment_includes_overall_segment_header_shtml
PR Newswire: news distribution, targeting and monitoring
en_US id_ID ko_KR ms_MY th_TH vi_VN

CGTN: Tiongkok dukung lingkungan perdagangan yang bebas dan terbuka bagi negara APEC, targetkan kerja sama yang saling menguntungkan

2022-11-22 14:26

BEIJING, 22 November 2022 /PRNewswire/ -- Sejak bergabung dengan Asia-Pacific Economic Cooperation (APEC) 31 tahun lalu, Tiongkok telah berkomitmen terhadap kemitraan regional dan kerja sama yang saling menguntungkan. Tahun ini, Tiongkok kembali mempertegas pentingnya lingkungan perdagangan yang bebas dan terbuka bagi negara APEC.

Dihuni 2,9 miliar jiwa, 21 negara anggota APEC berkontribusi lebih dari 60% terhadap produk domestik bruto (PDB) dunia. Di tengah kendala yang ditimbulkan pandemi, lonjakan inflasi, krisis geopolitik dan perubahan iklim, anggota APEC bertemu di Bangkok, ibu kota Thailand, serta memutuskan untuk mempererat kerja sama multilateral.

Perdagangan dan investasi yang bebas dan terbuka menjadi tujuan dan prinsip APEC, seperti disampaikan Presiden Tiongkok Xi Jinping di APEC Economic Leaders' Meeting Ke-29, Sabtu lalu. Ajang ini mengulas berbagai isu yang berkaitan dengan perdagangan dan investasi berkelanjutan.

Menurut Xi, hal tersebut juga menjadi pilar dari realisasi Visi Putrajaya 2040.

Menegakkan multilateralisme yang sebenarnya

Presiden Xi mendorong upaya untuk menegakkan multilateralisme yang sebenarnya, serta mempertahankan sistem perdagangan multilateral.

Menurut Xi, berbagai langkah harus ditempuh guna melindungi sistem perdagangan multilateral yang berbasiskan regulasi, menjaga rantai industri dan pasok dunia tetap aman dan stabil, membina lingkungan perdagangan dan investasi yang terbuka, adil, dan tidak diskriminatif, serta berupaya mempercepat realisasi Free Trade Area of the Asia-Pacific (FTAAP) yang komprehensif dan berstandar tinggi.

Tiongkok, termasuk salah satu negara pertama yang meratifikasi perjanjian Regional Comprehensive Economic Partnership (RCEP) pada tahun lalu, juga ingin bergabung dengan Comprehensive and Progressive Agreement for Trans-Pacific Partnership (CPTPP) dan Digital Economy Partnership Agreement (DEPA) guna meneruskan integrasi ekonomi regional.

RCEP dan CPTPP dinilai sebagai jalur berkesinambungan menuju pemberlakuan FTAAP secara lebih luas seperti target yang ingin dicapai 21 negara APEC.

Menjunjung prinsip inklusif yang menguntungkan semua pihak

Menekankan pentingnya pembangunan inklusif, Xi menggarisbawahi langkah yang harus ditempuh guna membangun arsitektur kerja sama ekonomi regional dengan konsultasi yang melibatkan kesetaraan, partisipasi bersama dan manfaat yang saling menguntungkan, serta mengembangkan pasar Asia Pasifik yang berskala besar demi mendatangkan manfaat bagi semua pihak.

Seluruh negara dapat berkembang secara bersama-sama lewat pembangunan yang saling terkoneksi, serta menjalankan kerja sama yang saling menguntungkan dengan prinsip yang saling melengkapi, seperti dijelaskan Xi.

Tiongkok telah menjalankan inisiatif untuk merevitalisasi wilayah pedesaan, membantu usaha kecil dan menengah yang memanfaatkan teknologi khusus dan modern dalam membuat produk baru dan unik, serta memajukan inklusi ekonomi lewat perdagangan dan investasi, menurut Xi.

Menjunjung kerja sama regional yang terbuka

Presiden Tiongkok ini juga menekankan upaya untuk menjunjung kerja sama regional yang terbuka. Xi berkata, semua pihak harus berinisiatif membuka diri dan meningkatkan jenjang kerja sama ekonomi regional dalam seluruh aspek.

Tiongkok selalu berkomitmen terhadap kebijakan pintu terbuka yang berstandar tinggi, serta membuka pintu semakin lebar, menurut Xi.

China International Import Expo Kelima yang baru saja digelar menjadi contoh dari tekad Tiongkok untuk mendukung perdagangan bebas dan terbuka.

Nilai kesepakatan tentatif di ajang impor ini mencapai $73,5 miliar, membuktikan masifnya pasar Tiongkok dan berbagai peluang bisnis yang tersedia.

Di sisi lain, sebagai contoh nyata dari eksplorasi Tiongkok dalam kebijakan pintu terbuka yang berstandar tinggi, Beijing, ibu kota Tiongkok, mempercepat pengembangan "dua zona"—zona perdagangan bebas uji coba dan zona percontohan tingkat nasional yang memperluas kebijakan pintu terbuka di sektor jasa.

Dalam dua tahun terakhir, ibu kota Tiongkok ini telah melansir lebih dari 100 kebijakan yang penuh terobosan tentang "dua zona" tersebut, serta meraih lebih dari 100 proyek penting dan platform fungsional.

Reformasi dan kebijakan pintu terbuka berhasil menggerakkan pembangunan ekonomi dan sosial secara drastis di Tiongkok, khususnya dalam dekade terakhir.

Secara rata-rata, Tiongkok berkontribusi lebih dari 30% terhadap pertumbuhan ekonomi dunia pada periode 2013-2021, atau menempati peringkat pertama di dunia, menurut sebuah laporan yang dirilis  National Bureau of Statistics, Tiongkok.

https://news.cgtn.com/news/2022-11-19/China-urges-for-a-free-open-trade-environment-for-APEC-economies-1f5uxVsV9UQ/index.html

 

from common-pcom:html:key:id_segment_includes_releases_right_column_video_module_shtml

Berita Video Terpilih

from common-pcom:html:key:id_segment_includes_overall_segment_footer_shtml
Pencarian
  1. Produk & Layanan
  2. Cari Rilis Berita
  3. Pusat Informasi
  4. bagi Jurnalis & Media
  5. Hubungi Kami