omniture
from common-pcom:html:key:id_segment_includes_overall_segment_header_shtml
PR Newswire: news distribution, targeting and monitoring
en_US id_ID ms_MY th_TH vi_VN

CGTN: Tiongkok melindungi nyawa rakyat dan membagikan pengalaman penanganan Covid-19 global

2023-01-17 08:21

BEIJING, 17 Januari 2023 /PRNewswire/ -- Rakyat Tiongkok menyambut musim dingin yang sibuk setelah pemerintah melonggarkan kebijakan penanganan Covid-19.

Pelonggaran kebijakan ini menjadi terobosan dalam penanganan pandemi di Tiongkok dalam tiga tahun terakhir, namun tantangan berikutnya masih harus dihadapi.

Dalam perjalanannya, Tiongkok bekerja keras melindungi rakyat dan membagikan pengalaman berharga ini kepada dunia.

Nyawa terlindungi

Tiongkok mencatat penurunan jumlah pasien dengan gejala demam, tingkat kunjungan pasien ke instalasi gawat darurat, serta angka kasus Covid-19 kritis di seluruh negeri, menurut pernyataan Dewan Negara Tiongkok dalam sebuah acara jumpa pers tentang kerja sama pencegahan dan pengendalian Covid-19, Sabtu lalu.

Jumlah kasus kritis di rumah sakit sempat memuncak pada 5 Januari lalu ketika mencapai 128.000 kasus, dan menurun menjadi 105.000 kasus pada 12 Januari lalu, seperti disampaikan Jiao Yahui, Kepala Biro Administrasi Medis Tiongkok yang berada dalam naungan Komisi Kesehatan Nasional (National Health Commission/NHC).

Agar tercapai keseimbangan antara upaya menyelamatkan jiwa dan menjamin aktivitas ekonomi, kebijakan Covid-19 Tiongkok berhasil mengulur waktu sehingga proteksi yang lebih baik dapat dikembangkan, dan potensi bahaya virus menurun.

Pada 13 Januari lalu, dunia mencatat lebih dari 661 juta kasus terkonfirmasi Covid-19, serta 6,7 juta jiwa kasus kematian, menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

Angka kasus kematian di Tiongkok per 100.000 jiwa tercatat 2,29 pada 13 Januari lalu, menurut WHO. Angka ini mencapai 1/37 dari rata-rata dunia, dan 1/143 dari kasus kematian di Amerika Serikat.

Tingkat fatalitas di Tiongkok mencapai 0,31%, jauh di bawah rata-rata dunia yang tercatat 1,01%, serta angka rata-rata di Amerika Serikat sebesar 1,09% pada 13 Januari lalu, menurut data WHO.

"Prioritas pada rakyat dan nyawa manusia" menjadi unsur utama di balik perumusan kebijakan Covid-19 di Tiongkok, dan angka kasus kematian yang rendah di Tiongkok tercapai berkat kebijakan pencegahan dan pengendalian ketat pada tiga tahun terakhir.

"Berdasarkan tingkat penularan rata-rata dunia, Tiongkok telah mencegah 47,84 juta kasus penularan dan 950.000 kasus kematian," ujar Wu Zunyou, Kepala Ahli Epidemiologi, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Tiongkok, dalam sebuah pertemuan publik pada November 2021.

Saat itu, Wu menyajikan statistik yang menjelaskan alasan Tiongkok berpegang pada kebijakan "dynamic zero" meski Amerika Serikat dan beberapa negara di Eropa telah melonggarkan strategi pencegahan dan pengendalian.

Jika sebuah proyeksi disusun berdasarkan angka kasus kematian di Amerika Serikat, Tiongkok sukses mencegah lebih dari tiga juta kematian, seperti diungkapkan Wu.

Berbagi pengalaman

Saat wabah pertama kali merebak pada 2020, Tiongkok mengambil kebijakan ketat demi mencegah penyebaran virus dengan menutup titik keluar nasional. Hal ini memberikan momen penting bagi komunitas internasional untuk melakukan persiapan.

Tiongkok pun terus membagikan informasi tentang epidemi. Tiongkok segera melaporkan informasi penyebaran penyakit kepada WHO, membagikan hasil sekuens gen virus kepada dunia, serta merilis protokol pengendalian dan perawatan penyakit. Seluruh langkah tersebut memfasilitasi pencegahan dan pengendalian Covid-19 di tengah komunitas internasional, serta penelitian dan pengembangan vaksin dan alat pemeriksaan penyakit.

Untuk berbagi pengalaman, Tiongkok turut menggelar lebih dari 300 sesi diskusi tentang pengendalian epidemi dan perawatan medis bersama lebih dari 180 negara dan wilayah, serta lebih dari 10 organisasi internasional, menurut NHC. Lebih lagi, 37 tim medis dikirim untuk bertugas di 34 negara demi membantu tenaga kesehatan di garda terdepan.

Selama tiga tahun terakhir, Tiongkok telah memperbarui 10 protokol diagnosis dan perawatan Covid-19. Setelah obat-obatan tradisional Tiongkok (traditional Chinese Medicine/TCM) diketahui berkhasiat mengobati penyakit ini, Tiongkok lantas mengadakan 100 sesi diskusi lewat video dan live-streaming untuk memperkenalkan diagnosis dan metode pengobatan TCM bersama lebih dari 150 negara dan wilayah.

Sarana medis dikembangkan

Ketika kebijakan dirumuskan berlangsung di tengah angka penularan penyakit yang rendah, Tiongkok berpacu dengan waktu untuk mengembangkan obat-obatan Covid-19 sekaligus meningkatkan vaksinasi.

Baik obat-obatan yang dibuat di dalam negeri dan obat impor telah mendapat izin penggunaan darurat oleh badan pengawas produk obat-obatan di Tiongkok. Lebih dari 10 obat yang dikonsumsi lewat mulut dalam pengobatan Covid-19 tengah diteliti dan dikembangkan di Tiongkok.

Hingga kini, 13 vaksin Covid-19 telah mendapat izin Badan Produk Medis Nasional (National Medical Products Administration) agar dapat dipasarkan dan digunakan dalam kondisi darurat di Tiongkok. Produk ini dapat dikonsumsi dengan dihirup atau melalui suntikan dan alat semprot hidung.

Guna membangun kekebalan kelompok yang melawan virus, pemerintah Tiongkok membagikan vaksin gratis bagi seluruh pihak dan terus meningkatkan cakupan vaksinasi. Jumlah warga Tiongkok yang telah mengikuti vaksinasi lengkap kini mencakup lebih dari 90% jumlah penduduk total pada pertengahan Desember 2022. 

Di sisi lain, lebih dari 4,6 juta warga Tiongkok yang tinggal dan bekerja di 180 negara telah mengikuti program vaksin "Spring Sprout", program vaksinasi global yang dijalankan Tiongkok bagi warganya yang tinggal di bekerja di luar negeri, menurut keterangan Kementerian Luar Negeri Tiongkok.

Tiongkok juga menjadi negara pertama yang mengumumkan langkahnya untuk menyediakan vaksin Covid-19 sebagai barang publik global. Tiongkok pun menjadi negara yang memimpin pembebasan hak kekayaan intelektual atas vaksin Covid-19, serta melakukan kerja sama produksi vaksin dengan negara berkembang lain. Tiongkok bahkan menawarkan lebih dari 2,2 miliar dosis vaksin kepada lebih dari 120 negara dan organisasi internasional.

Tiongkok juga memasok ratusan miliar bahan persediaan pengendalian epidemi untuk 153 negara dan 15 organisasi internasional.

https://news.cgtn.com/news/2023-01-15/China-protects-lives-shares-experience-in-global-COVID-19-fight--1gBV8M2PGGA/index.html

from common-pcom:html:key:id_segment_includes_releases_right_column_video_module_shtml

Berita Video Terpilih

from common-pcom:html:key:id_segment_includes_overall_segment_footer_shtml
Pencarian
  1. Produk & Layanan
  2. Cari Rilis Berita
  3. Pusat Informasi
  4. bagi Jurnalis & Media
  5. Hubungi Kami