"The Shape of Culture" Musim Ketiga Kembali Eksplorasi Kehidupan Jalanan di Situs Warisan Dunia
BEIJING, 20 Desember 2022 /PRNewswire/ -- Program reality show kebudayaan musim ketiga yang sangat dinantikan, "The Shape of Culture: China in the Heritage Sites", kembali hadir di Zhejiang Satellite Television pada 18 Desember lalu. Program yang memasuki musim baru ini mengangkat kisah tentang orang biasa yang menjadi pelindung dan pelestari Situs Warisan Dunia di Tiongkok.
Diproduksi oleh Guo Wen Culture, Zhejiang Satellite Television, and Tencent Video, "The Shape of Culture" musim ketiga mengangkat tema tentang "kisah Situs Warisan dunia dengan kehangatan", serta mengisahkan kiprah dari sosok yang melestarikan Situs Warisan Dunia dalam kebudayaan Tiongkok. Maka, program ini akan menampilkan kehidupan jalanan di Situs Warisan Dunia, mengisahkan sosok yang berdedikasi melestarikan Situs Warisan Dunia, serta mempersembahkan beragam aspek dari warisan budaya kepada audiens.
"The Shape of Culture", dilansir pada 2021, menginspirasi generasi muda agar mulai menjalani eksplorasi dan pembelajaran budaya, mencintai unsur penting dalam kebudayaan Tiongkok, serta berperan positif melestarikan situs warisan dunia.
Three Lanes and Seven Alleys: Kebudayaan dan Semangat selama 1.000 tahun
Three Lanes and Seven Alleys di Provinsi Fujian adalah salah satu distrik bersejarah dan kebudayaan berskala luas yang dilestarikan dengan baik di Tiongkok. Situs ini dianggap sebagai "peninggalan hidup dari sistem lifang (unit perkotaan) Tiongkok", serta "museum arsitektur Dinasti Ming dan Qing Tiongkok". "Rombongan kawula muda" akan mengeksplorasi distrik tersebut dalam dua kelompok. Mereka akan menjawab dua pertanyaan dari pengalaman pribadinya: mengapa kita harus melestarikan Three Lanes and Seven Alleys? apa peninggalan cagar budaya ini bagi masyarakat masa kini?
Seperti diketahui, seseorang dapat mempelajari sejarah modern dan kontemporer Tiongkok di Three Lanes and Seven Alleys, tempat tinggal sejumlah sosok besar dan berpengaruh yang meninggalkan pencapaian penting dalam pembangunan Tiongkok. Sosok-sosok bersejarah ini termasuk Yan Fu, "orang Tiongkok pertama yang menguasai ilmu-ilmu Barat"; dan Lin Juemin, tokoh revolusioner dan seorang patriot yang menulis surat cinta terbaik pada abad ke-20, dan lain-lain.
"Rombongan kawula muda" ini akan didampingi Zheng Guozhen, Deputy Director, China Cultural Relics Academy, dan Xu Lingyi, Associate Editor-in-Chief, majalah HOMELAND, untuk menelusuri kisah tentang sosok ternama dalam sejarah Fujian di Three Lanes and Seven Alleys.
Shan Jixiang, Director, China Cultural Relics Academy, sempat bertugas sebagai Kurator di Palace Museum, Beijing, pada 2012-2019, serta Tang Jiuzhou dan Chen He, anggota "Rombongan kawula muda", akan mempelajari Wing Chun, seni bela diri legendaris dan warisan budaya tak benda Tiongkok. Namun, sebelum mengawalinya, mereka harus "menghafal dan menyebutkan" doktrin Wing Chun, serta memahami budaya dan filosofi kehidupan dari seni bela diri tersebut.
"The Shape of Culture" mengatasi stereotipe dalam promosi situs warisan dunia selama tiga musim penayangannya. Maka, berbagai orang memperoleh wawasan baru tentang ikon kebudayaan ini lewat kisah dan narasi yang menggugah. Di saat bersamaan, program ini juga mengeksplorasi pengaruh situs warisan dunia dalam keseharian masyarakat. Program ini menampilkan cara berbagai orang mempelajari Situs Warisan Dunia, serta melestarikan aset kebudayaan tradisional Tiongkok, serta ikatan emosional yang terjalin.
Selain Three Lanes and Seven Alleys di Fujian, musim ketiga juga akan mengunjungi 12 Situs Warisan Dunia dan destinasi di Tiongkok, termasuk Tembok Raksasa di Beijing; Pusat Bersejarah di Macau; Liling, Provinsi Hunan; serta Qufu, Provinsi Shandong.