omniture
from common-pcom:html:key:id_segment_includes_overall_segment_header_shtml
PR Newswire: news distribution, targeting and monitoring
en_US zh_TW zh_CN id_ID

Para Pemimpin Dunia dan Pemikir Bisnis Top Berkumpul di Indonesia Sustainability Forum (ISF)

2023-09-09 06:09

JAKARTA, Indonesia, 8 September 2023 /PRNewswire/ -- Para pemimpin dunia, di antaranya Presiden Indonesia Joko Widodo dan Perdana Menteri Papua Nugini James Marape, berkumpul di Jakarta hari ini untuk menghadiri Indonesia Sustainability Forum (ISF) perdana, bersama pakar-pakar keberlanjutan global, untuk membahas cara-cara mencapai keseimbangan antara pertumbuhan dan perlindungan planet. 

Pemerintah Indonesia, melalui Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves), menuanrumahi ISF 2023, yang menarik lebih dari 800 peserta, menjadikannya salah satu pertemuan keberlanjutan terkemuka di kawasan wilayah Asia-Pasifik. Kemenko Marves menyelenggarakan Forum ini dengan kemitraan bersamaKamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin Indonesia).

Pimpinan organisasi multilateral seperti Direktur Pengelola Dana Moneter Internasional (IMF) Kristalina Georgieva turut hadir dalam acara tersebut. Presiden Bank Dunia Ajay Bangsa berpartisipasi dalam bincang-bincang informal dengan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut B. Pandjaitan selama jamuan makan malam.

Berbicara pada acara itu, Luhut mengatakan bahwa Indonesia siap untuk menjadi kekuatan yang berpengaruh dalam mendorong agenda keberlanjutan di seluruh kawasan.

"Setiap negara berbeda, dengan titik awal, kapasitas, dan kemampuan yang berbeda dengan keterbatasan untuk melakukan dekarbonisasi. Namun, krisis iklim adalah tantangan kita bersama, saehingga menjadi masalah semua orang. Kegagalan satu negara adalah kegagalan seluruh dunia. Oleh karena itu, kolaborasi diperlukan agar semua pihak bisa sukses. Dengan semangat kolaborasi global, kami memprakarsai Indonesia Sustainability Forum," ujar Luhut dalam sambutannya.

Ketua Kadin Indonesia Arsjad Rasjid menggemakan pernyataan Luhut dengan mengatakan bahwa partisipasi aktif dan timbal balik oleh semua pemangku kepentingan, yang meliputi sektor swasta global, bisa membawa ke solusi yang saling menguntungkan bagi pertumbuhan dan planet ini.

"Mengatasi masalah keberlanjutan global akan membutuhkan sebuah pendekatan yang komprehensif, kolaboratif, dan inklusif. Dengan melibatkan berbagai pemangku kepentingan, antara lain bisnis, masyarakat madani, dan komunitas lokal, kita dapat mewujudkan solusi-solusi yang bermakna, yang tidak hanya mendorong pertumbuhan berkelanjutan, tetapi juga mengamankan mata pencaharian," ujar Arsjad.

Lebih dari 100 pembicara dari sektor bisnis, masyarakat madani, dan pemerintah berpartisipasi dalam 10 sesi Pleno dan 14 sesi Tematik. Sesi pleno ini membahas isu-isu yang berkisar dari transisi energi hijau dan teknologi, perlindungan keanekaragaman hayati, sampai hilirisasi industri mineral penting untuk dekarbonisasi. 14 sesi tematik mengangkat isu-isu seperti, antara lain, ekonomi sirkular, kerja sama internasional, dan pembiayaan hijau.

from common-pcom:html:key:id_segment_includes_releases_right_column_video_module_shtml

Berita Video Terpilih

from common-pcom:html:key:id_segment_includes_overall_segment_footer_shtml
Pencarian
  1. Produk & Layanan
  2. Cari Rilis Berita
  3. Pusat Informasi
  4. bagi Jurnalis & Media
  5. Hubungi Kami