Wirausahawan Asia Angkatan Pertama Lulus dari Program eFounders Fellowship UNCTAD dan Alibaba Business School

JENEWA dan HANGZHOU, Tiongkok, 9 April 2018  /PRNewswire/ -- Wirausahawan Asia angkatan pertama telah lulus dari program eFounders Fellowship dalam sebuah upacara di Hangzhou, Tiongkok. Program ini, inisiatif United Nations Conference on Trade and Development (UNCTAD) dan Alibaba Business School, ingin membantu wirausahawan muda untuk mewujudkan seluruh potensi mereka serta menjembatani kesenjangan digital.

Executive Chairman, Alibaba Group, Jack Ma berdialog dengan para peserta eFounders tentang kewirausahaan dan lain-lain

Dengan tuntasnya program eFounders kedua, Alibaba kini selangkah lebih maju dalam perwujudan komitmen yang dibuat Jack Ma, Pendiri dan Executive Chairman, Alibaba Group, yang juga Penasihat Khusus UNCTAD untuk Wirausahawan Muda dan Usaha Kecil. Dalam lima tahun mendatang, Alibaba dan UNCTAD akan memberdayakan 1.000 wirausahawan di sejumlah negara berkembang agar bisa memanfaatkan transformasi digital untuk pembangunan ekonomi yang lebih inklusif dan berkelanjutan.

"Semangat dan kreativitas besar dari para wirausahawan muda dan pendekatan altruistik yang ditunjukkan dalam membantu Tujuan-Tujuan Pembangunan Berkelanjutan, termasuk menjanjikan," kata Arlette Verploegh, Koordinator eFounders Initiative, UNCTAD.

"Kisah-kisah mereka sungguh menggugah dan menjadi contoh nyata bahwa generasi muda dapat memakai teknologi baru untuk menciptakan berbagai peluang ekonomi demi kemaslahatan masyarakat," tambah Verploegh.

Membentuk Para Juara dalam Perekonomian Digital yang Baru

Selama 11 hari, sejumlah wirausahawan Asia memperoleh pengalaman langsung, ikut serta dalam kunjungan lapangan dan menghadiri beberapa kegiatan perkuliahan agar memahami transformasi digital yang telah merebak di Tiongkok selama 20 tahun terakhir.

Mengambil Alibaba sebagai model kajian, serta menghadiri berbagai pertemuan dan tur dengan beberapa inkubator bisnis lokal serta berbagai akademi bisnis e-commerce, para peserta mengkaji ekosistem platform dan solusi Alibaba, termasuk Taobao Marketplace, Tmall, Alibaba.com, Cainiao Network, Hema dan Fliggy, serta tren-tren dan perkembangan industri terkini seperti Sektor Ritel Terbaru, e-commerce di pedesaan dan kemunculan pesohor Internet.

Lewat beberapa sesi interaktif dan menarik, para peserta memahami sejumlah langkah Alibaba Group yang mendukung dan mengembangkan perekonomian digital di Tiongkok serta mempelajari cara mempraktikkannya di negara asal mereka.

"Kami ingin memberdayakan wirausahawan pemula dengan wawasan baru dan menyediakan perangkat kerja supaya meraih kesuksesan. Hal itu dilakukan lewat beberapa sesi praktis serta bermuatan teori dari SDM terbaik dan paling berbakat di Alibaba serta jaringan mitra kerja kami," tutur Brian Wong, Vice President, Alibaba Group, yang memimpin program Global Initiatives.  

"Sangat menarik ketika menyaksikan semangat mereka dalam belajar," jelasnya. "Diskusi yang cermat terhadap berbagai isu dan pertanyaan yang terus bermunculan tentang fenomena digital di Tiongkok telah membantu mereka dalam memahami ide dan pendekatan baru tentang model pembangunan yang lebih inklusif dan berkelanjutan. Sejumlah wawasan tersebut dapat dipakai untuk berbagai bisnis mereka sendiri dan kemaslahatan masyarakat di negara asalnya."

Keistimewaan program ini adalah akses terhadap sejumlah eksekutif top Alibaba dan para pelaku e-commerce yang berhasil seperti PayTM, penyedia eWallet terkemuka di India serta Lazada, platform e-commerce terbesar di Asia Tenggara.

Lebih lagi, para peserta mengunjungi berbagai fasilitas Alibaba yang termutakhir seperti Hema Fresh dan menyaksikan gerai fisik yang menjadi masa depan Industri Ritel yang Baru. Mereka juga berkesempatan memahami smart logistics dengan mendatangi pusat logistik Cainiao Jiaxing serta mengapresiasi potensi besar Taobao Village di Tiongkok, mengambil nama situs belanja daring, yang menyatukan e-commerce dengan setiap aspek kehidupan masyarakat.

Para wirausahawan juga melihat dampak transformatif yang dihadirkan teknologi bagi masyarakat di Tiongkok. Mereka mengunjungi inkubator bisnis Dream Town di Zhejiang, yang akan menjadi Silicon Valley-nya Tiongkok, dan Yiwu City, kawasan penting bagi pedagang grosiran di Tiongkok serta pasar B2B luring (offline) yang terbesar di dunia.

Program Fellowship Global bagi Masyarakat di Seluruh Dunia

Dalam acara penutupan program intensif selama 11 hari ini, para peserta ditantang untuk membuat rencana sosialisasi terhadap wawasan yang baru diperoleh dalam bidang e-commerce, e-finance dan transaksi, smart logistics, big data serta pariwisata, ditujukan bagi sesama wirausahawan dan masyarakat di negara asal mereka. Selain itu, mereka juga diminta merumuskan beberapa peningkatan ide-ide bisnis.

Peserta asal Malaysia Soh Yien Yee, Salah Satu Pendiri dan Chief Marketing Officer, AVANA, platform social commerce, berkata bahwa dia ingin membagikan seluruh hal yang dipelajari dengan sesama wirausahawan serta memanfaatkan e-commerce dan berbagai peluang yang dihadirkannya di Malaysia. "Saat saya kembali ke Malaysia, saya akan berfokus membagikan seluruh wawasan tentang pemanfaatan teknologi dengan para pelaku bisnis, serta cara meningkatkan model bisnis lewat teknologi." Dia juga menggarisbawahi peran program tersebut bagi wirausahawan di seluruh Asia, sebagai tempat berbagi ide dan membuka peluang menjalin relasi dan pertumbuhan bisnis.

"Setelah kami lulus dari program tersebut, kami meneken komitmen dengan Alibaba Group dan UNCTAD untuk menjadi duta perubahan, tak hanya di negara kami, namun di seluruh dunia. Kami kini tak hanya bermisi menjawab permasalahan konsumen, namun juga menjadi juara dalam perekonomian yang baru dengan platform inovatif kami di negara masing-masing," ujar Abigail Joyce Mendoza dari StyleGenie, layanan subscription box dalam mode dan busana di Filipina, yang ambil bagian dalam program Felowship.

Ada 37 lulusan Asia, asal Kamboja, Indonesia, Malaysia, Pakistan, Filipina, Thailand dan Vietnam, dan mereka secara resmi menjadi Fellows dalam jaringan eFounders Fellowship yang mendunia. Mereka bergabung dengan 24 wirausahawan Afrika yang lulus pada 2017.

Sebagai bagian dari komitmen UNCTAD dan Alibaba untuk memastikan seluruh Fellows menerapkan apa yang telah dipelajari di tengah masyarakatnya, kedua lembaga akan terus menindaklanjuti kegiatan Fellows dengan dukungan sejumlah pemangku kepentingan setiap tiga bulan, serta mendukung perwujudan ekosistem digital yang dirancang demi pertumbuhan inklusif dan berkelanjutan di seluruh dunia.

Untuk informasi tentang eFounders Fellowship, mohon mengunjungi https://agi.alibaba.com/efounders-fellowship dan http://unctad.org/en/pages/newsdetails.aspx?OriginalVersionID=1615

Tentang UNCTAD
eFounders Initiative merupakan bagian dari serangkaian kerja sama termutakhir UNCTAD demi membantu berbagai negara agar mewujudkan Tujuan-Tujuan Pembangunan Berkelanjutan.

Tentang Alibaba Group
Misi Alibaba Group adalah mempermudah kegiatan bisnis di mana pun juga. Perusahaan ingin membangun masa depan infrastruktur perdagangan. Alibaba Group juga bervisi agar para konsumennya dapat bertemu, bekerja dan tinggal di Alibaba, serta ingin menjadi perusahaan yang sanggup bertahan setidaknya selama 102 tahun.

Kontak bagi Media
UNCTAD
+41 22 917 5828 / +41 79 502 43 11
unctadpress@unctad.org

Katie Lee
Alibaba Group
+852 9728 0979
k.lee@alibaba-inc.com

37 peserta Asia yang menjadi lulusan eFounders Fellowship tingkat dunia, berpose dengan Executive Chairman, Alibaba Grop Jack Ma

Foto - https://photos.prnasia.com/prnh/20180405/2097528-1-a
Foto - https://photos.prnasia.com/prnh/20180405/2097528-1-b
Logo - https://photos.prnasia.com/prnh/20180405/2097528-1-c
Logo - https://photos.prnasia.com/prnh/20180405/2097528-1-d