Davos 2020: Pan Gang, Chairman, Yili, Usulkan Konsep "Ecosphere Economy"

DAVOS, Swiss, 24 Januari 2020 /PRNewswire/ -- Dari 21-24 Januari, "World Economic Forum Annual Meeting" Ke-50, bertema "Para Pemangku Kepentingan demi Dunia yang Kohesif dan Berkelanjutan" (Stakeholders for a Cohesive and Sustainable World), berlangsung di Davos, Swiss. Sebagai perwakilan industri makanan sehat global, Pan Gang, Chairman & President, Inner Mongolia Yili Industrial Group Co., Ltd., menghadiri Sesi tentang Prospek Perekonomian Tiongkok dalam "Annual World Economic Forum". Di sesi ini, dia mengemukakan konsep "Ecosphere Economy" yang kelak menjadi penggerak globalisasi pada dekade mendatang.

Dalam pidatonya di Sesi tentang Prospek Perekonomian Tiongkok, Pan Gang menyatakan, "Saat ini, 'Ecosphere Economy', dicirikan oleh keterbukaan, inklusivitas, inovasi, dan kerja sama yang saling menguntungkan, menjadi cara penting untuk membangun perekonomian dunia di masa mendatang. Yili akan menangkap peluang untuk mewujudkan Global Health Ecosphere, mempromosikan kerja sama yang saling menguntungkan di industri kesehatan dunia, serta bermitra dengan seluruh pihak guna mengulas isu-isu kesehatan, sambil berbagi manfaat dan menciptakan masa depan yang lebih berkelanjutan."

Pan menjadi wirausaha asal Tiongkok pertama di industri makanan yang tampil di Davos Forum saat dia menghadiri acara tersebut pada 2006. Pada tahun yang sama, dia juga meraih penghargaan "Davos Young Global Leaders". Di bawah kepemimpinannya, Yili mencapai terobosan bersejarah sebagai perusahaan susu asal Tiongkok yang menduduki peringkat No. 1 di Asia, dan kini Yili termasuk di antara jajaran perusahaan susu terbesar dunia.

Konsep "Ecosphere Economy" yang digagas Pan Gang berasal dari pemikirannya tentang lanskap perekonomian dunia. Dia yakin, berbagai peluang dan persaingan bisa hadir secara berdampingan dalam pembangunan rantai industri di arena global. Hal ini diperlukan untuk membentuk "ecosphere" yang saling menguntungkan agar pembangunan berkelanjutan bisa terwujud pada seluruh rantai industri.        

Tahap awal dari konsep "Ecosphere Economy" telah berhasil dipraktikkan Yili. Implementasinya terlihat dari kiprah Yili dalam mendirikan Pusat Inovasi Eropa hingga kepemimpinan Yili untuk melaksanakan "SINO-U.S. Food Wisdom Valley", dari membangun Basis Produksi Susu di Oseania hingga mengakuisisi Westland Milk Products asal Selandia Baru, dari mengembangkan pasar Asia Tenggara hingga mengakuisisi Chomthana, perusahaan es krim lokal yang terbesar di Thailand, hingga berinvestasi dalam pembangunan "Yili Future Intelligence and Health Valley". Yili telah mempromosikan kerja sama yang lebih luas dan mendalam di industri kesehatan global sebagai upaya untuk membangun "Global Health Ecosphere".

Lebih lagi, Yili membentuk "Aliansi Pengembangan Mitra Kesehatan Global" bersama lebih dari 20 perusahaan di dunia. Yili juga bekerja sama dengan 13 mitra strategis global seperti Tetra Pak dan Firmenich untuk membangun "rantai pasokan industri yang berskala internasional dan berkelanjutan" di industri.

Selain mitra-mitra pada rantai industri, banyak mitra lintasindustri dalam "Global Health Ecosphere" yang turut bermitra dengan Yili demi mendukung konsep dan gaya hidup sehat. Misalnya, Yili dan World Wide Fund for Nature (WWF) telah berkolaborasi guna mempromosikan pelestarian lahan basah, serta bekerja sama untuk membuat padang rumput organik.

Manfaat "Ecosphere Economy" akan kian mengemuka dalam konteks globalisasi ekonomi. Menurut perkiraan, globalisasi di masa depan tak lagi berkutat pada satu orang, satu perusahaan atau satu negara, namun membutuhkan aksi bersama dari seluruh pihak untuk mewujudkan kerja sama dan prinsip saling menguntungkan. Untuk itu, impian "Dunia yang Bersatu padu dan Berbagi Kesehatan" akan terus mencuat dalam perwujudan "Ecosphere Economy".