omniture
from common-pcom:html:key:id_segment_includes_overall_segment_header_shtml
PR Newswire: news distribution, targeting and monitoring
en_US id_ID ms_MY th_TH vi_VN

SAS dan IIASA rintis kecerdasan buatan dengan metode urun daya untuk melacak deforestasi

2020-04-23 11:56
-Pada peringatan Hari Bumi ke-50, SAS dan International Institute for Applied Systems Analysis (IIASA) bekerja sama untuk mengubah informasi yang diperoleh dari metode urun daya ("crowdsourced knowledge") menjadi kajian yang bisa ditindaklanjuti demi melestarikan bumi

SINGAPURA, 23 April 2020 /PRNewswire/ -- SAS bertekad untuk membangun komunitas inovator global yang memanfaatkan teknologi demi perubahan positif bagi manusia dan bumi. Pada peringatan Hari Bumi tahun ini, SAS dan International Institute for Applied Systems Analysis (IIASA) menerapkan kecerdasan buatan (AI) generasi baru dengan metode urun daya (crowd-driven). Teknologi tersebut mempercanggih algoritma AI sehingga kita memahami bumi dengan lebih baik.

IIASA adalah lembaga riset internasional independen yang terkenal atas keahliannya dalam analisis sistem. IIASA juga memberikan solusi kebijakan dan informasi dasar tentang berbagai persoalan mendesak bagi kemanusiaan. Lebih lagi, IIASA mengangkat isu deforestasi dan mengkaji penerapan AI yang bisa menguraikan keterkaitan antara ekosistem bumi. Saat ini, berbagai sistem telah berkembang pesat, serta nyaris melampaui pengalaman manusia, pemahaman ilmiah dan penyusunan model yang biasa. Perubahan ini kian mempersulit manusia untuk melakukan intervensi secara efisien, efektif dan tepat waktu.

"Demi mengatasi transformasi tersebut, kita perlu menerapkan solusi teknologi terbaik. Untuk itu, kami beralih ke SAS," kata Albert van Jaarsveld, CEO, IIASA. "Kami memadukan kekuatan platform riset dalam ilmu lingkungan, teknologi AI dan visi komputer (computer vision), serta informasi dari warga yang peduli. Dengan demikian, kami akan mengembangkan model AI yang secara drastis dapat meningkatkan nilai tambah dari wawasan manusia. Lewat model AI ini, kami juga ingin menyajikan analisis hampir secara seketika (real-time) tentang perubahan lingkungan global."

Model AI yang piawai, akurat, dan berguna tidak tercipta begitu saja. Pengembangan model AI berawal dari kecerdasan manusia. Dalam proyek ini, SAS dan IIASA meluncurkan aplikasi daring yang berbasiskan urun daya (crowdsource) guna mengumpulkan informasi kolektif dari masyarakat. Mereka meminta relawan—sekelompok ilmuwan amatir yang terdiri dari siswa sekolah menengah yang berada di ruang kelas virtual, hingga para seniman, insinyur, serta ilmuwan data profesional—untuk merintis proyek tersebut dengan meninjau dan menilai berbagai citra hutan hujan (rainforest). Serangkaian citra hutan hujan menunjukkan lahan yang masih alami dan lahan yang mungkin telah terdampak perkembangan manusia.

"Analisis citra menjadi langkah pertama untuk menilai dan memperkirakan deforestasi secara akurat. Untuk itu, kami mengajak berbagai orang agar mencermati hal-hal yang sulit dilihat teknologi. Mereka akan memeriksa dan melaporkan titik-titik kerusakan hutan dalam skala yang lebih kecil di seluruh dunia," jelas van Jaarsveld. "Metode urun daya ikut mempercanggih algoritma AI, serta mempercepat proses analisis yang sebelumnya dilakukan bertahun-tahun. Hasilnya, kebijakan penting yang melestarikan hutan dapat dipercepat."

Saat seseorang menandai wilayah yang telah terdampak manusia, mereka turut mempercanggih model AI. Misalnya, manusia mudah membedakan citra jalan (terdampak manusia) dan sungai (tidak terdampak manusia). Namun, model AI tidak akan mengenali perbedaannya jika tidak dilatih untuk mempelajari cara pengamatan manusia. Selain itu, model AI akan menjamin aplikasi urun daya (crowdsourcing app) untuk mengutamakan penilaian manusia ketika diperlukan. Dengan demikian, model tersebut menghasilkan efisiensi yang lebih baik sebab relawan memanfaatkan perhatian dan analisisnya untuk beragam proyek yang memantau dan mengukur berbagai hal penting terkait perubahan global.

Dengan memadukan kepiawaian warga dan komputer, SAS dan IIASA akan memiliki platform canggih yang memberdayakan ilmuwan amatir untuk membantu riset mutakhir. Tujuannya agar kita bekerja lebih baik dalam memahami, memprediksi, dan mengembangkan bumi yang dimiliki bersama. Fase pertama dari kemitraan ini berfokus pada deforestasi. Menurut rencana, platform tersebut akan mencakup isu-isu lingkungan lainnya supaya metode urun daya dapat dimanfaatkan untuk kepentingan yang lebih luas.

Dalam tahap awal, setiap orang bisa ikut mempercanggih AI dan meningkatkan kemampuannya dalam pelestarian hutan. Mulai dari siswa yang tengah berada di luar kelas, hingga praktisi AI dan pihak-pihak lain, kita semua dapat membuat perbedaan, hanya dengan melihat beberapa gambar. Anda bisa mengakses sas.com/rainforest untuk memilah-milah gambar yang menunjukkan tanda-tanda deforestasi, serta membantu model AI untuk mempelajari dan meningkatkan mutu pekerjaannya di setiap iterasi.

Kemitraan dengan metode urun daya bersama IIASA didukung oleh komitmen SAS dalam literasi data dan gerakan "Data for Good" yang memanfaatkan data untuk membuat perubahan positif di dunia.

Tentang IIASA

International Institute for Applied Systems Analysis (IIASA) adalah lembaga riset internasional yang meneliti isu-isu kritis tentang perubahan lingkungan, ekonomi, teknologi, dan perubahan sosial yang dihadapi pada abad ke-21. Berbagai temuan kami menjadi informasi berguna bagi para pembuat kebijakan yang merumuskan masa depan dunia yang terus berubah-ubah. IIASA bergerak secara independen dan dibiayai oleh sejumlah lembaga pendanaan riset yang bergengsi di Afrika, Amerika, Asia, dan Eropa. www.iiasa.ac.at

Tentang SAS

SAS adalah perusahaan analisis data yang terkemuka. Lewat perangkat lunak dan layanan yang inovatif, SAS memberdayakan dan menginspirasi para pelanggan di seluruh dunia untuk mengubah data menjadi analisis. SAS memberikan Anda THE POWER TO KNOW®.

SAS dan seluruh nama produk serta layanan SAS Institute Inc. ialah merek dagang atau merek dagang terdaftar milik SAS Institute Inc. di Amerika Serikat dan/atau negara-negara lain. ® menunjukkan merek dagang yang terdaftar di Amerika Serikat. Sejumlah nama produk dan merek lain yang disebutkan dalam rilis berita ini dipegang oleh para pemiliknya masing-masing. Hak cipta © 2019 SAS Institute Inc. Seluruh hak cipta dilindungi undang-undang.

Narahubung bagi Redaktur:
Cherie Ho

Cherie.ho@sas.com
+65-6398-3385 (kantor)
+65-9479-9424 (ponsel)
www.sas.com/news

Logo - https://photos.prnasia.com/prnh/20200420/2780910-1logo?lang=0

Tautan terkait:
from common-pcom:html:key:id_segment_includes_releases_right_column_video_module_shtml

Berita Video Terpilih

from common-pcom:html:key:id_segment_includes_overall_segment_footer_shtml
Pencarian
  1. Produk & Layanan
  2. Cari Rilis Berita
  3. Pusat Informasi
  4. bagi Jurnalis & Media
  5. Hubungi Kami