omniture
from common-pcom:html:key:id_segment_includes_overall_segment_header_shtml
PR Newswire: news distribution, targeting and monitoring
en_US id_ID ja ko_KR ms_MY th_TH vi_VN

CGTN: 15 tahun berlalu: Di Tiongkok, pelestarian alam jadi standar baru

2020-08-18 09:44

BEIJING, 18 Agustus 2020 /PRNewswire/ -- Sabtu lalu, tepat 15 tahun sebelumnya, konsep pembangunan ramah lingkungan diusulkan, yakni "Perairan jernih dan pegunungan rimbun merupakan aset-aset penting." Dusun Yucun, sebuah desa yang berkembang pesat di Provinsi Zhejiang, Tiongkok Utara, menjadi titik awal dari konsep pembangunan tersebut.

 

Dusun Yucun, kini menjadi kawasan wisata nasional kelas 4A, dikenal akan keindahannya. Namun, empat dekade lalu, sungai tercemar dan pepohonan yang tertutupi debu marak ditemui di wilayah yang sekarang menjadi sangat asri ini.

Bagaimana sebuah desa kecil berhasil mewujudkan transformasi yang luar biasa?

Yucun, titik awal dan model pembangunan ramah lingkungan

Demi memberantas kemiskinan, Yucun menggerakkan pertumbuhan ekonomi dari sektor pertambangan pada 1990-an. Kendati demikian, sumber kesejahteraan ini ternyata menimbulkan polusi parah.

Pada 2003, Yucun mengakhiri ketergantungannya terhadap "ekonomi pertambangan", serta berupaya melestarikan ekosistem lokal.

Pada Agustus 2005, langkah ini mendapat pujian dari Xi Jinping, yang saat itu menjabat Sekretaris Partai Komunis Tiongkok, Komite Provinsi Zhejiang.

"Penutupan beberapa lokasi tambang ialah tindakan yang bijaksana. Perairan jernih dan pegunungan rimbun merupakan aset-aset penting," kata Xi kepada para pejabat setempat dalam sebuah pertemuan.

Infografis Dusun Yucun
Infografis Dusun Yucun

Pada 2019, Yucun mencatatkan pendapatan bruto sekitar RMB 280 juta (US$ 40 juta), dan menjadi model pembangunan masyarakat sejahtera di pedesaan Zhejiang.

Evolusi

Dalam sebuah artikel yang diterbitkan Zhejiang Daily pada 2006, Xi memaparkan tiga tahap dalam hubungan pembangunan ramah lingkungan dan pertumbuhan ekonomi.

Pada tahap pertama, masyarakat memperoleh imbal hasil ekonomi dengan mengabaikan pelestarian alam.

Pada tahap kedua, masyarakat mulai menyadari pentingnya pembangunan ramah lingkungan, namun masih mengejar pertumbuhan ekonomi yang pesat.

Pada tahap ketiga, masyarakat sepenuhnya memahami bahwa pembangunan ramah lingkungan mendatangkan "hasil nyata". Mereka juga menyadari manusia dan alam hanya bisa hidup berdampingan melalui konsep pembangunan ramah lingkungan.

Bukan Hanya Slogan

Pembangunan ramah lingkungan bukan sekadar slogan di Tiongkok.

Demi mengatasi polusi perairan, Tiongkok merilis "Rencana Induk untuk Sungai" pada 2016.

Kualitas air di Sungai Yangtze, Sungai Kuning, serta dua sungai penting lain—Sungai Heilongjiang dan Nenjiang—telah meningkat drastis dalam dua tahun terakhir.

Air dan udara yang lebih bersih
Air dan udara yang lebih bersih

Pengendalian lahan berpasir juga menjadi pekerjaan penting bagi Tiongkok. Pada 2019, studi dari NASA pada 2000 dan 2017 menyimpulkan, Tiongkok menciptakan seperempat wilayah hijau baru di dunia. Dengan demikian, Tiongkok menjadi kontributor terbesar di dunia.

Desertifikasi dan sandifikasi di Tiongkok
Desertifikasi dan sandifikasi di Tiongkok

 

Data kehutanan di Tiongkok
Data kehutanan di Tiongkok

 

Emisi CO2
Emisi CO2

Lebih lagi,  Tiongkok menerbitkan serangkaian program nasional untuk menggerakkan pembangunan ekonomi menuju transisi yang ramah lingkungan.

Sederet program ini terdiri atas perumusan mekanisme kompensasi ekologis, perubahan Undang-Undang Pelestarian Alam, penerapan inspeksi terkait lingkungan hidup, serta pengenaan pajak baru untuk pelestarian alam.

https://news.cgtn.com/news/2020-08-15/15-years-on-In-China-green-is-new-gold-SmyH5dCEvu/index.html

Foto - https://photos.prnasia.com/prnh/20200816/2886682-2-a?lang=0
Foto - https://photos.prnasia.com/prnh/20200816/2886682-2-b?lang=0
Foto - https://photos.prnasia.com/prnh/20200816/2886682-2-c?lang=0
Foto - https://photos.prnasia.com/prnh/20200816/2886682-2-d?lang=0
Foto - https://photos.prnasia.com/prnh/20200816/2886682-2-e?lang=0
Video - https://cdn5.prnasia.com/202008/CGTN/video2.mp4

Tautan terkait:
from common-pcom:html:key:id_segment_includes_releases_right_column_video_module_shtml

Berita Video Terpilih

from common-pcom:html:key:id_segment_includes_overall_segment_footer_shtml
Pencarian
  1. Produk & Layanan
  2. Cari Rilis Berita
  3. Pusat Informasi
  4. bagi Jurnalis & Media
  5. Hubungi Kami