ZTE dan GSMA Intelligence Terbitkan Laporan Resmi "Green 5G - 5G Energy Efficiencies, Green is the New Black"

SHENZHEN, Tiongkok, 26 November 2020 /PRNewswire/ -- ZTE Corporation (0763.HK / 000063.SZ), vendor terkemuka di dunia untuk solusi telekomunikasi serta teknologi bagi kalangan perusahaan dan konsumen dalam sektor Internet Seluler (Mobile Internet), telah menerbitkan laporan resmi (white paper) tentang acara "5G Summit & User Congress on Green 5G". Laporan ini berjudul "5G Energy Efficiencies, Green is the New Black", disusun oleh GSMA Intelligence, pemimpin industri global dalam riset telekomunikasi, media dan teknologi (TMT), dan menjadi bagian dari GSMA yang lebih luas.

Laporan resmi ini mengkaji latar belakang dan prinsip-prinsip pengembangan dan peningkatan efisiensi energi pada jaringan komunikasi di era 5G. Kajian disusun menurut aspek penghematan biaya, optimasi kinerja jaringan, keamanan energi, dan kontribusi terhadap penurunan emisi karbon dunia. Laporan tersebut juga menyajikan ringkasan tentang studi kelayakan penghematan energi dan penurunan konsumsi listrik lewat inovasi radio access dan perencanaan jaringan yang lebih luas.

Dalam laporan resmi tersebut, demi menghemat konsumsi energi secara besar-besaran dalam radio access base station, setiap komponen dari jaringan 5G harus dirawat secara individual. Berbagai perangkat efektif untuk melakukannya terdiri atas penggunaan solusi baterai yang lebih efisien, konsumsi energi yang lebih rendah pada peralatan yang dipakai, serta perencanaan implementasi jaringan yang lebih tepat sasaran. Langkah-langkah ini dapat mewujudkan penghematan energi dan penurunan tingkat konsumsi listrik secara terpadu pada radio access base station, serta membangun jaringan komunikasi yang ramah lingkungan demi kemaslahatan manusia.

Guna mengatasi perubahan iklim global dan mengurangi biaya operasional pada jaringan seluler, penghematan energi telah menjadi prioritas utama dan misi yang harus dijalankan industri telekomunikasi. Saat jaringan seluler menghadirkan akses yang hampir bersifat ubiquitous, kenyamanan dan hiburan bagi masyarakat, semakin banyak orang yang memakai ponsel pintarnya untuk menonton video dan layanan lain yang menguras bandwidth pada jaringan LTE dan 5G. Akibatnya, konsumsi listrik dan energi akan melonjak tanpa adanya intervensi. Jaringan akses nirkabel paling banyak menguras energi di antara jaringan seluler lain, serta dianggap sebagai faktor utama dalam konsumsi energi. Menurut laporan resmi ini, arus data diperkirakan meningkat tiga kali lipat per basis pengguna antara saat ini dan 2025. Penggunaan dan ekspansi jaringan LTE dan 5G kelak menimbulkan tekanan yang lebih besar terhadap konsumsi energi jaringan.

"Energi adalah porsi yang sangat besar dalam basis biaya yang dikeluarkan operator, berkisar 20%-40% dari biaya operasional (Opex) di industri," jelas Tim Hatt, Kepala Riset  GSMA Intelligence. "Teknologi jaringan yang hemat energi tengah berkembang pesat, dan penataan ulang atas sumber daya bahan bakar menuju energi terbarukan perlu dilakukan. Hal ini sejalan dengan ambisi besar yang ditetapkan oleh pelaku sektor telekomunikasi menuju netralitas karbon, dan akhirnya, emisi net zero. Langkah-langkah seputar energi dan iklim kini semakin penting dan menjadi target utama dalam aktivitas bisnis, bukan sekadar CSR."

Dalam beberapa tahun terakhir, ZTE telah mendaftarkan lebih dari 500 paten inovasi 5G yang ramah lingkungan. Dalam hal chipset berkinerja tinggi yang dikembangkan ZTE, desain struktural yang terdepan dan perangkat operasional jaringan yang canggih, ZTE selalu berupaya untuk mengurangi konsumsi energi pada peralatan base station nirkabel.

Dengan mengacu pada fitur-fitur penghematan energi dan traffic load prediction yang berbasiskan AI, solusi penghematan energi buatan ZTE untuk jaringan 4G dan 5G, PowerPilot, adalah solusi pertama di industri yang melansir penghematan energi service-awareness dengan dukungan AI. Mampu mengenali jenis layanan dan perbedaan efisiensi energi, PowerPilot dapat mengevaluasi kebutuhan layanan secara seketika, serta mendukung layanan dengan jaringan yang lebih hemat energi. Hasilnya, efisiensi energi dapat ditingkatkan pada seluruh jaringan.

Menurut perhitungan konfigurasi jaringan yang biasa, PowerPilot sanggup menghemat energi dua kali lipat lebih banyak ketimbang solusi penghematan energi biasa yang berbasiskan AI. PowerPilot juga dapat menghemat hingga 20% energi dalam jaringan multi-mode sehingga secara efektif menurunkan biaya operasional. Hingga kini, solusi penghematan energi PowerPilot ZTE telah dipakai di lebih dari 600.000 lokasi dengan 20 lebih jaringan di seluruh dunia, serta menghemat biaya listrik senilai lebih dari $ 1 miliar bagi para operator. 

"ZTE selalu menganggap penghematan energi dan penurunan konsumsi listrik sebagai bagian dari tanggung jawabnya, serta berkomitmen untuk mengembangan berbagai teknologi inovatif," kata Jason Tu, Technical Spokesperson, ZTE dan Principle Scientist, produk NFV/SDN, ZTE. "Dengan menambah efisiensi dan konsumsi teknologi, ZTE telah bermitra dengan kalangan operator untuk membangun jaringan 5G yang ramah lingkungan, serta bersama-sama memenuhi ikrar 'Aksi Iklim' dalam Target-Target Pembangunan Berkelanjutan (SDG) Perserikatan Bangsa-Bangsa."

Berikut adalah tautan untuk mengakses laporan resmi "5G Energy Efficiencies, Green is the New Black":

https://res-www.zte.com.cn/mediares/zte/Files/PDF/white_book/202011241046.pdf
https://data.gsmaintelligence.com/api-web/v2/research-file-download?id=54165956&file=241120-5G-energy.pdf

Untuk melihat pengantar singkat dari laporan resmi "5G Energy Efficiencies, Green is the New Black", silakan mengeklik tautan berikut:

https://www.facebook.com/watch/?v=4692508470821594

Narahubung bagi Media:
Margaret Ma 
ZTE Corporation 
Tel: +86 755 26775189 
Surel: ma.gaili@zte.com.cn

Related stocks: HongKong:0763 OTC:ZTCOY Shenzhen:000063