omniture
from common-pcom:html:key:id_segment_includes_overall_segment_header_shtml
PR Newswire: news distribution, targeting and monitoring
en_US id_ID ja ko_KR ms_MY th_TH vi_VN

CGTN: Tiongkok rayakan Imlek lewat kemenangan besar dalam pemberantasan kemiskinan

2021-02-05 02:26

BEIJING, 5 Februari 2021 /PRNewswire/ -- Rabu merupakan "Lichun", periode pertama dalam sistem kalender Tiongkok yang dibuat berdasarkan penanggalan bulan, dianggap sebagai awal Musim Semi. Seperti pepatah Tiongkok, "pekerjaan sepanjang tahun bergantung pada awal yang baik di Musim Semi."

Presiden Tiongkok Xi Jinping, juga menjabat Sekretaris Jenderal Komite Sentral Partai Komunis Tiongkok (CPC), mengunjungi Kabupaten Qianxi, Provinsi Guizhou, di Tiongkok Barat Daya, menjelang Imlek.

Tanggal 12 Februari menjadi awal Tahun Baru Tiongkok Berdasarkan Sistem Penanggalan Bulan. Beragam kegiatan kebudayaan digelar di seluruh negeri untuk menyambut Tahun Baru.

Di alun-alun Desa Huawu, Kota Miao, Xi berbicara dengan penduduk desa yang berpartisipasi dalam perayaan tersebut, dan menyampaikan ucapan Selamat Tahun Baru kepada berbagai orang yang berasal dari seluruh latar belakang etnis di Tiongkok.

Model pemberantasan kemiskinan

Guizhou, sebelumnya merupakan wilayah setingkat provinsi yang memiliki jumlah warga miskin terbanyak, berhasil mengangkat lebih dari sembilan juta orang keluar dari garis kemiskinan sejak 2012. Sementara, produk domestik bruto (PDB) Guizhou mencapai RMB 1,78 triliun (US$ 276 miliar) pada 2020.  

Pada Rabu sore, Xi mengunjungi Kabupaten Qianxi, Bijie, dan menginspeksi kondisi ekologis di anak sungai utama di Sungai Wujiang. Dia juga menemui para penduduk lokal di Desa Huawu.

Desa ini menjadi model dalam pemberantasan kemiskinan yang berskala masif di Tiongkok. Desa Huawu telah keluar dari garis kemiskinan pada 2019.

Bijie, terletak di pelosok pegunungan karst di Guizhou, sempat menjadi salah satu kota yang paling terbelakang di Tiongkok.

Didukung pemerintah pusat dan instansi-instansi lain, Bijie awalnya mengolah lahan, dan mengubah pegunungan tandus menjadi wilayah hijau.

Lalu, di bawah arahan para pakar, penduduk desa mulai mengembangkan pertanian, industri peternakan, dan pariwisata pedesaan.

Bijie telah mengubah alam yang tandus hingga mendatangkan hasil yang saling menguntungkan, serta berhasil keluar dari garis kemiskinan.

Presiden Xi menyebut kisah sukses Bijie sebagai "model program pemberantasan kemiskinan di Tiongkok."

Kemenangan besar

Di tengah Covid-19, Tiongkok telah memenangi perperangan melawan kemiskinan, dan sukses mewujudkan target pemberantasan kemiskinan Perserikatan Bangsa-Bangsa 10 tahun lebih cepat dari jadwal sebelumnya.

Melalui program berkelanjutan selama delapan tahun, Tiongkok berhasil mengangkat penduduk prasejahtera di pedesaan untuk keluar dari garis kemiskinan sesuai dengan standar yang ada saat ini. Hampir 100 juta warga prasejahtera keluar dari garis kemiskinan.

Tiongkok telah menghapus seluruh kabupaten terbelakang dari daftar kemiskinan, serta melenyapkan kemiskinan absolut dan regional.

Pemberantasan kemiskinan selalu menjadi perhatian utama Presiden Xi. Dia selalu menegaskan, "tak ada satu pun wilayah atau orang miskin yang luput dari perhatian negara."

Artikel asli: di sini.

from common-pcom:html:key:id_segment_includes_releases_right_column_video_module_shtml

Berita Video Terpilih

from common-pcom:html:key:id_segment_includes_overall_segment_footer_shtml
Pencarian
  1. Produk & Layanan
  2. Cari Rilis Berita
  3. Pusat Informasi
  4. bagi Jurnalis & Media
  5. Hubungi Kami