omniture
from common-pcom:html:key:id_segment_includes_overall_segment_header_shtml
PR Newswire: news distribution, targeting and monitoring
en_US id_ID ms_MY th_TH vi_VN

Para Peneliti Sunway University Tercantum dalam Jajaran 2% Ilmuwan Terbaik di Dunia

2021-03-04 15:10

KUALA LUMPUR, Malaysia, 4 Maret 2021 /PRNewswire/ -- Stanford University di Amerika Serikat baru merilis daftar yang mencantumkan peringkat 2% ilmuwan terbaik dengan karya ilmiah yang paling banyak dikutip dalam beragam disiplin ilmu. Sunway University mengumumkan, enam penelitinya berada dalam jajaran 2% ilmuwan terbaik di dunia.

Para Peneliti Sunway University Tercantum dalam Jajaran 2% Ilmuwan Terbaik di Dunia. Baris pertama: Profesor Tiekink dan Profesor Saidur. Baris kedua: Profesor Kheireddine dan Profesor Poppema. Baris ketiga: Associate
Professor Dr. Adarsh dan Profesor Yau.
Para Peneliti Sunway University Tercantum dalam Jajaran 2% Ilmuwan Terbaik di Dunia. Baris pertama: Profesor Tiekink dan Profesor Saidur. Baris kedua: Profesor Kheireddine dan Profesor Poppema. Baris ketiga: Associate Professor Dr. Adarsh dan Profesor Yau.

President, Sunway University, Profesor Sibrandes Poppema, tercantum dalam kategori Imunologi pada subdisiplin ilmu Onkologi dan Karsinogenesis, Ilmu Kedokteran Klinik, menurut Daftar 2% Ilmuwan Terbaik di Dunia (Top World's 2% Scientists) versi Stanford University.

Selama bertahun-tahun, dia telah menerbitkan lebih dari 240 artikel tentang topik-topik yang terkait Imunologi, Hematologi, dan Onkologi. Karya-karyanya telah dikutip lebih dari 18.500 kali.

Tiga peneliti lain yang tercantum dalam Daftar 2% Ilmuwan Terbaik di Dunia versi Standford University untuk sepanjang karier peneliti dan karya ilmiah yang diterbitkan pada 2019, adalah Profesor Edward Tiekink, Profesor Saidur Rahman, dan Profesor Mohamed Kheireddine.

Profesor Tiekink, Distinguished Professor & Head, Research Centre for Crystalline Materials (RCCM), Fakultas Kedokteran dan Ilmu Hayati (Life Sciences) tercantum dalam kategori Ilmu Kimia Anorganik dan Kimia Nuklir pada subdisiplin ilmu Kimia Organik.

Penelitian yang dilakukan RCCM, di bawah pimpinan Profesor Tiekink, mengacu pada dua tema SDG (Tujuan Pembangunan Berkelanjutan), yakni SDG No. 3, Kesehatan yang Baik dan Kesejahteraan, serta SDG No. 13, Penanganan Perubahan Iklim. RCCM mengembangkan pengobatan baru yang berbasiskan logam—obat-obatan yang berbasiskan logam (metal-based drug)—guna menghadapi berbagai tantangan global seperti kekebalan obat antimikroba, mengobati kanker, dan beberapa penyakit lainnya.

"Saya ingin memanfaatkan berbagai fasilitas mutakhir di Sunway University untuk seluruh karya riset. Kami gembira atas pengembangan Sunway Medical School, serta upaya untuk mengubah karya laboratorium menjadi kajian-kajian klinik," jelas Profesor Tiekink.

Profesor Saidur, Distinguished Research Professor & Head, Research Centre for Nanomaterials and Energy Technology, Fakultas Ilmu Teknik dan Teknologi, juga tercantum dalam kategori Ilmu Energi pada subdisiplin Ilmu Teknik Mekanik Industri & Transportasi.

Sementara, Profesor Kheireddine, menjabat Associate Dean (Research), Fakultas Ilmu Teknik dan Teknologi, serta Head, Research Centre for Carbon Dioxide Capture and Utilisation, tercantum dalam kategori disiplin ilmu Teknik Kimia.

Beberapa pihak lain yang tercantum dalam Daftar 2% Ilmuwan Terbaik di Dunia versi Standford University untuk sepanjang karier peneliti dan karya ilmiah yang diterbitkan pada 2019, adalah Profesor Yau Kok Lim dan Associate Professor Dr Adarsh Kumar Pandey.

Lebih lagi, Profesor Yau dari Ilmu Komputer dan Teknologi Informasi, Fakultas Teknik dan Teknologi, tercantum dalam kategori disiplin ilmu Kecerdasan Buatan & Pengolahan Gambar pada subdisiplin Jaringan & Telekomunikasi. 

Lewat penghargaan ini, Profesor Yau ingin mendirikan sebuah pusat penelitian yang memfasilitasi dan meningkatkan interaksi ilmuwan-ilmuwan lokal dan internasional, serta pelaku industri, guna mewujudkan keunggulan akademis, serta menciptakan berbagai peluang riset yang mengatasi kendala-kendala industri.

Dari Research Centre for Nanomaterials and Energy Technology, Ilmu Teknik dan Teknologi, bidang riset Associate Professor Dr. Adarsh berfokus pada material penyimpanan energi mutakhir, teknologi energi terbarukan dan nanomaterial.

Dr. Adarsh optimis bahwa inovasi dalam riset menjadi penggerak utama bagi kemajuan masyarakat. "Lewat penghargaan ini, saya ingin memajukan riset dengan mengembangkan material penyimpanan energi mutakhir yang lebih efisien, serta menyediakan energi surya yang lebih efisien dan terjangkau bagi masyarakat."

from common-pcom:html:key:id_segment_includes_releases_right_column_video_module_shtml

Berita Video Terpilih

from common-pcom:html:key:id_segment_includes_overall_segment_footer_shtml
Pencarian
  1. Produk & Layanan
  2. Cari Rilis Berita
  3. Pusat Informasi
  4. bagi Jurnalis & Media
  5. Hubungi Kami