omniture
from common-pcom:html:key:id_segment_includes_overall_segment_header_shtml
PR Newswire: news distribution, targeting and monitoring
en_US id_ID ko_KR ms_MY th_TH vi_VN

CGTN: Apa yang melatarbelakangi cita-cita besar generasi muda Tiongkok?

2021-06-16 09:40

BEIJING, 16 Juni 2021 /PRNewswire/ -- Rakyat Tiongkok telah lama memiliki kebiasaan untuk bercita-cita besar dan bekerja dengan gigih. "Tanpa ambisi, tak akan ada pencapaian," kata Wang Yangming (1472-1529), seorang filsuf Tingkok di era Dinasti Ming.

Presiden Tiongkok Xi Jinping mengutip kata-kata Wang pada Mei 2018 untuk mendorong generasi muda agar meneruskan tradisi ini.

"Generasi muda Tiongkok harus memiliki daya juang, berpegang teguh pada prinsip, menjunjung keyakinannya, dan berani menghadapi segala kesulitan. Mereka juga harus melangkah maju dan bekerja keras dengan semangat pantang menyerah," ujar Xi ketika mengunjungi Peking University di ibukota Tiongkok.

Dia mengimbau generasi muda agar mengaitkan prinsip-prinsip mereka dengan masa depan negara, dan berjuang mencapai revitalisasi nasional.

Dari tangki metana hingga cita-cita Tiongkok

Saat berusia muda, Xi menemukan panggilan kariernya sewaktu bekerja di sebuah desa kecil di Provinsi Shaanxi, Tiongkok Barat Laut.

Pada 1969, Xi yang berusia 15 tahun tiba di Desa Liangjiahe untuk menjalani program yang melibatkan jutaan pemuda terdidik di wilayah perkotaan. Dalam program ini, para pemuda tinggal dan bekerja di wilayah pelosok. Xi menghabiskan tujuh tahun di desa tersebut dan menemukan ambisi hidupnya—membuat perbedaan dengan melayani rakyat.

Xi lalu bergabung dengan Partai Komunis Tiongkok (CPC) pada 1974. Dia pun menjabat sekretaris CPC di Liangjiahe, dan memimpin warga desa untuk mengerjakan berbagai proyek penting, termasuk membangun waduk, tangki metana, tempat menjahit, dan gerai penitipan barang, serta penggilingan padi.

Demi membuat tangki metana yang memasok gas untuk aktivitas memasak dan penerangan warga desa, Xi harus berkunjung dan belajar ke Provinsi Sichuan. Ketika kembali ke Liangjiahe, ternyata praktiknya lebih sulit dari teori yang dipelajari Xi.

"Penggalian tangki metana yang pertama sangat sulit," kenangnya dalam sebuah wawancara pada 2004. "Air di sekeliling tangki terus naik, namun tak ada tanda-tanda kemunculan gas. Masalahnya ternyata ada pada pipa yang tersumbat. Setelah memperbaikinya, pipa ini langsung menyemprotkan kotoran ke wajah saya. Gas pun segera mengalir. Jadi, kami cepat menghubungkan pipa tersebut ke kompor. Api setinggi lebih dari 30 cm kemudian menyala di atas kompor metana."

Dalam wawancara lainnya pada 2003, Xi mengisahkan pengalaman kerjanya di Liangjiahe sebagai faktor yang berpengaruh, "Saya menyaksikan kekuatan rakyat dan landasan kehidupan mereka. Ketika itu pula, saya mulai memahami warga dan masyarakat."

Sepanjang karier politiknya di beragam wilayah Tiongkok, Xi telah menjaga dan mempererat hubungan dengan rakyat, serta berjuang meningkatkan taraf kehidupan mereka. Setelah menjadi sosok pemimpin di tingkat nasional, dia mengajak Partai dan bangsa agar bekerja sama demi mewujudkan Tiongkok yang lebih baik.

"Misi kami adalah memenuhi keinginan rakyat untuk menjalani kehidupan yang bahagia," ujar Xi dalam acara jumpa pers setelah terpilih sebagai sekretaris jenderal Komite Sentral CPC pada November 2012.

Dua minggu setelahnya, dia pun mengemukakan konsep tentang cita-cita Tiongkok sewaktu menghadiri sebuah pameran yang bertajuk "The Road Toward Renewal". Dia berkata bahwa revitalisasi bangsa ialah cita-cita terbesar Tiongkok pada era modern.

Pada Juni 2019, pemimpin CPC meluncurkan kampanye pendidikan di tingkat nasional bagi 90 juta anggota Partai. Para pemimpin CPC mendesak anggota-anggotanya untuk berpegang pada aspirasi dan misi pendirian partai—mewujudkan kegembiraan bagi rakyat Tiongkok dan merevitalisasi bangsa Tiongkok.

Generasi baru bergabung dalam misi tersebut

Kini, semakin banyak generasi muda Tiongkok yang bergabung dalam misi tersebut. Mereka ingin menciptakan masa depan yang lebih baik bagi negara dan bangsanya.

Komentator politik Einar Tangen menilai bahwa generasi muda Tiongkok tengah bangkit dan ingin berperan aktif dalam pembangunan bangsa.

"Menurut saya, banyak generasi muda yang telah sadar dan berpikir, 'Jika Tiongkok akan melangkah ke depan, generasi kami harus berkarya dengan sebaik-baiknya. Dan, saya ingin menjadi bagian dari misi tersebut.'" kata Tangen dalam sebuah wawancara dengan CGTN baru-baru ini.

"Tiongkok telah mencapai begitu banyak keberhasilan ekonomi dalam 40 tahun terakhir. Generasi muda pun merasa bangga atas kondisi Tiongkok sekarang," katanya.

"Sebagai generasi muda, kami memiliki tanggung jawab masa kini," kata Zhu Yuhuilan, seorang mahasiswa Peking University. "Kami harus mengemban tanggung jawab ini dan membuat berbagai pencapaian."

Sejalan dengan kiprah generasi muda yang memiliki cita-cita besar, Tiongkok akan mampu mengatasi beragam tantangan dalam perjalanan ke depan—baik dalam hal pengentasan kemiskinan, pemberantasan Covid-19, atau transformasi model pertumbuhan Tiongkok.

https://news.cgtn.com/news/2021-06-12/What-is-behind-young-Chinese-people-s-lofty-ambitions--110NIEcv2ow/index.html

Tautan terkait:
from common-pcom:html:key:id_segment_includes_releases_right_column_video_module_shtml

Berita Video Terpilih

from common-pcom:html:key:id_segment_includes_overall_segment_footer_shtml
Pencarian
  1. Produk & Layanan
  2. Cari Rilis Berita
  3. Pusat Informasi
  4. bagi Jurnalis & Media
  5. Hubungi Kami