BEIJING, 8 Juli 2021 /PRNewswire/ -- Perang dan konflik masih terjadi di beberapa wilayah di dunia, sementara, bencana kelaparan dan penyakit juga masih marak ditemui. Apalagi, kesalahpahaman dan pertikaian semakin meluas. Pada Selasa lalu, Tiongkok mengemukakan usulan kepada berbagai partai politik di seluruh dunia untuk mengatasi tantangan global, yakni kerja sama.
"Tidak satu pun negara yang dapat mengatasi tantangan global sendirian, dan kerja sama menjadi satu-satunya pilihan," kata Xi Jinping, Sekretaris Jenderal, Komite Sentral CPC, dan Presiden Tiongkok, dalam pidatonya di ajang "CPC and World Political Parties Summit" lewat sebuah video di Beijing.
Tema konferensi ini adalah "Demi Mewujudkan Kesejahteraan Rakyat: Tanggung Jawab Partai-Partai Politik" (For the People's Wellbeing: the Responsibility of Political Parties). Lebih dari 500 pemimpin partai politik dan organisasi politik dari 160 lebih negara, serta lebih dari 10.000 perwakilan partai berpartisipasi dalam acara ini.
Dalam pidatonya, Xi mendorong partai-partai politik agar menganut paham tentang komunitas dunia dengan masa depan bersama.
"Paham yang "memprioritaskan negara sendiri" telah membuat dunia dipenuhi persaingan sengit," jelas Xi. "Namun, paham tentang "komunitas dunia dengan masa depan bersama" menjadikan dunia tempat yang luas dan dipenuhi berbagai peluang kerja sama."
Melibatkan seluruh negara atau bangsa
Demi mewujudkan kesejahteraan seluruh umat manusia, seluruh negara atau bangsa harus terlibat, seperti disampaikan Xi dalam pidatonya.
Menurut Xi, semua negara dan bangsa sama-sama berhak atas peluang pembangunan dan pertumbuhan. Dia juga menambahkan bahwa pembangunan adalah hak seluruh negara, bukan hak eksklusif beberapa negara saja.
Xi mengimbau partai-partai politik di dunia untuk mengatasi kesenjangan pembangunan dan lebih memperhatikan sejumlah negara dan wilayah yang kurang berkembang.
Xi turut mendesak partai-partai politik di dunia agar menolak blokade teknologi dan politik "pecah-belah", serta proteksi.
"Kita harus membantu semua negara menjalin kerja sama pembangunan sehingga hasil pembangunan dapat dinikmati seluruh pihak," ujar Xi. Menurut Xi, manipulasi politik yang ingin menyabotase pembangunan negara-negara lain dan menyerobot mata pencaharian orang lain tidak akan mendapat dukungan dan menemui kegagalan.
Menolak unilateralisme yang berkedok multilateralisme
"Kita harus menolak unilateralisme yang berkedok multilateralisme, serta menentang hegemoni dan politik kekuasaan," kata Xi.
"Aturan internasional harus disepakati semua negara, bukan hanya beberapa golongan. Kerja sama antarnegara harus dapat memenuhi kebutuhan seluruh umat manusia, alih-alih mengejar hegemoni kelompok," tegas Xi.
Menurut Xi, Tiongkok tidak akan pernah mengejar hegemoni, ekspansi, atau memperluas kekuasaan, dan Tiongkok akan selalu menjadi bagian dari negara-negara berkembang.
CPC ingin mengemban tanggung jawab yang lebih besar
CPC ingin membuat kontribusi baru dalam meningkatkan kesejahteraan manusia, seperti disampaikan Xi.
Sejak 2012, Tiongkok berhasil membantu 98,99 juta warga desa keluar dari garis kemiskinan. Tiongkok juga telah mencapai Agenda Pembangunan Berkelanjutan PBB 2030, 10 tahun lebih cepat dari target.
Mengenai kesuksesan Tiongkok dalam pengentasan kemiskinan, Xi berkata bahwa CPC ingin menyumbangkan solusi Tiongkok dan keunggulan Tiongkok dalam pengentasan kemiskinan di seluruh dunia.
Tiongkok akan bekerja keras mendukung kerja sama internasional dalam penanganan Covid-19, menurut Xi, serta menambahkan bahwa Tiongkok akan giat menunaikan janjinya dalam mencapai puncak emisi karbon dan netralitas karbon.