omniture
from common-pcom:html:key:id_segment_includes_overall_segment_header_shtml
PR Newswire: news distribution, targeting and monitoring
en_US id_ID ms_MY th_TH vi_VN

Kisah Seorang Pengacara, Pekerja Kemanusiaan, dan Warga Australia yang Berdarah Kamboja, Piny Ly, Lulusan UTS

2021-08-23 08:27

SYDNEY, 23 Agustus 2021 /PRNewswire/ -- Sebagai lulusan UTS yang meraih gelar Bachelor of Business Bachelor of Laws, Piny bercita-cita besar merintis karier di bidang hukum internasional. Awalnya, dia berkarier sebagai konsultan perpajakan sebelum beralih ke bidang merger dan akuisisi. Piny pertama kali bekerja di Sydney, lalu pindah ke Beijing dan Hong Kong. Kisah-kisah sukses dari mahasiswa dan alumni UTS dapat disaksikan di acara "UTS Virtual Open Week" pada 7-11 September mendatang.

Piny Ly, Seorang Lulusan UTS
Piny Ly, Seorang Lulusan UTS

"Saya selalu bercita-cita menjadi seorang rekan di kantor pengacara," ujar Piny yang dilahirkan dan dibesarkan di Australia oleh keluarga yang berlatar belakang sebagai pengungsi asal Kamboja.

Gelar yang diraih Piny dari UTS telah membuka banyak peluang kerja—dia sempat bekerja di King & Wood Mallesons sebelum pindah ke Divisi Jasa Keuangan Internasional di CBA, Hong Kong.

Namun, Piny sempat bekerja dengan Cambodian Children's Fund (CCF) pada 2019. Setelah berkunjung ke Phnom Penh dan memperoleh inspirasi, dia merasa yakin bahwa keahliannya bermanfaat bagi negara-negara berkembang.  

"Saya menyaksikan dampak positif dan perubahan yang dibuat CCF. Saya menyadari bahwa saya dapat membantu anak-anak dan keluarga mereka. Keluarga ini mungkin masih termasuk keluarga saya. Bahkan, saya bisa saja termasuk di antara mereka," jelas Piny. 

Pada 2020, dia meninggalkan Hong Kong yang telah dihuninya selama enam tahun, dan pindah ke Kamboja. Dia menjadi sukarelawan CCF selama satu tahun. Di sana, Piny membantu anak-anak dan pemuda dengan menyediakan akses terhadap layanan kesehatan, pendidikan, keahlian, dan pelatihan kerja. Dia juga mempelajari asal-usulnya sebagai seseorang yang masih memiliki darah Kamboja.

Di Phnom Penh, dia memimpin sebuah proyek yang merumuskan praktik terbaik tentang proses tata kelola agar dewan manajemen global CCF dapat bekerja lebih efektif. Dia pun terlibat dalam berbagai inisiatif dan strategi penggalangan dana. Pada Maret 2020, Piny bahkan menjadi orang berdarah Kamboja pertama yang bergabung dalam dewan manajemen CCF Hong Kong.

Meski tidak lagi bekerja sebagai pengacara, masa studi di UTS dan pengalaman kerja Piny di bidang hukum berperan besar dalam kontribusinya bagi CCF.

"[Setelah] menguasai kedisiplinan dalam merumuskan pendekatan dan mengolah informasi [dan menjadi pemikir kritis], saya sangat terbantu dan memiliki landasan yang baik untuk terus belajar serta berkembang, khususnya dalam konteks internasional," kata Piny.

Pada tahun yang sama, Piny menjadi penasihat sukarelawan untuk "Bluetribe 2020 Young Entrepreneur Incubation Programme" yang digagas UNDP Kamboja. Lewat program ini, dia membantu kalangan pebisnis tentang menyusun perjanjian kerja sama dengan pendiri perusahaan dan hukum kontrak, serta izin-izin usaha.

"Program ini membina pebisnis muda selama enam bulan tentang pengembangan usaha rintisan. Saya menjadi konsultan secara sukarela, sebab para pebisnis ini sulit mengakses keahlian profesional, namun sangat berpotensi," ujar Piny.

Dari karier bergengsi di bidang hukum ketika bekerja di Hong Kong hingga menjadi pekerja kemanusiaan di Phnom Phen, Piny menilai gelar Bachelor of Business Bachelor of Laws yang diraihnya dari UTS telah membuka begitu banyak peluang.

"Saya memperoleh banyak hal dari gelar akademik tersebut, dan hal-hal ini sangat berperan dalam pekerjaan saya sekarang," kata Piny.

"Jenjang karier baru ini telah menjadi sarana untuk mempraktikkan seluruh keahlian yang telah saya pelajari dari UTS, termasuk cara berpikir kritis dan keahlian berkomunikasi, serta semua keahlian yang saya peroleh sebagai pengacara, keahlian sebagai sukarelawan, serta pelajaran yang saya dapatkan ketika pulang ke kampung halaman untuk mengenal asal-usul kebudayaan saya."

Pada 7 September, UTS menggelar sebuah acara virtual berjudul "My Future Career in Law". Anda dapat mempelajari salah satu fakultas hukum yang paling bergengsi di Australia, dan mendalami prospek gelar akademik di bidang hukum. Acara ini menjadi bagian dari UTS "Virtual Open Week" yang berlangsung dari 7-11 September. Informasi lebih lanjut tersedia di uts.edu.au/virtual-open-week.

University of Technology Sydney (UTS), terletak di pusat Sydney, adalah salah satu universitas teknologi yang terkemuka di Australia. UTS dikenal atas perpaduan inovasi, kreativitas, dan teknologi dalam kegiatan perkuliahan dan riset. UTS juga menjadi universitas yang berfokus pada industri. UTS memiliki lebih dari 40.000 mahasiswa dan menduduki peringkat No.1 sebagai "universitas baru" di Australia dalam QS Rangkings. Informasi lebih lanjut tersedia di uts.edu.au.

from common-pcom:html:key:id_segment_includes_overall_segment_footer_shtml
Pencarian
  1. Produk & Layanan
  2. Cari Rilis Berita
  3. Pusat Informasi
  4. bagi Jurnalis & Media
  5. Hubungi Kami