Model-Model Layanan "Direct-to-customer" dan "Cost-per-sale" Menjadi Landasan bagi Ekspansi Bisnis Joy Spreader di Pasar Internasional

BEIJING, 3 September 2021 /PRNewswire/ -- Joy Spreader Group Inc. (HKG:6988, "Group", "Joy Spreader"), telah membuktikan kesuksesan model-model layanannya, yakni direct-to-customer (DTC) dan cost-per sale (CPS), dengan kinerja keuangan luar biasa pada Semester I-2021. Pendapatan Joy Spreader dari bisnis pemasaran produk e-commerce, motor pertumbuhan penting sepanjang periode pembukuan, melesat sebesar 285,24% menjadi HK$129 juta (sekitar US$16,5 juta). Sementara, GMV dari produk-produk e-commerce naik menjadi HK$647 juta (sekitar US$82,8 juta), atau mengalami peningkatan sebesar 264,08%.

Kini, "e-commerce" bukan lagi hal baru. Model-model layanan seperti live-streaming e-commerce dan e-commerce berbasiskan video pendek (short-form video/SFV) sangat digemari konsumen. Model-model ini bahkan menjadi cara-cara baru untuk membeli produk dan layanan. Algoritma rekomendasi produk berdasarkan minat konsumen juga banyak digunakan di Tiongkok. Lebih lagi, sejumlah platform e-commerce yang berjangkauan global, seperti platform yang sangat populer TikTok, tengah menjalankan monetisasi tahap awal. Platform-platform ini pun menawarkan potensi besar berkat perubahan perilaku konsumen. TikTok telah memiliki banyak pengguna dan menayangkan konten daring secara masif.

Di tengah kemajuan yang dicapai sektor e-commerce dan pertumbuhan bisnis pemasaran e-commerce yang berbasiskan short-form video (SFV), Joy Spreader akan menyasar pasar-pasar di luar negeri. Joy Spreader mulai membangun sistem bisnis e-commerce di luar negeri dengan model-model layanan DTC dan CPS. Langkah ini ditempuh Joy Spreader demi merespons karakteristik operator media baru di perangkat seluler, dan kondisi pasar di luar Tiongkok.

Di sisi lain, Joy Spreader telah membangun model teknologi dan sistem layanan baru guna memperluas bisnis pemasaran e-commerce berdasarkan minat konsumen pada platform-platform luar negeri yang memiliki banyak pengguna aktif. Langkah ini diawali dengan TikTok. Lebih lagi, Joy Spreader ingin membangun sistem bisnis tertutup untuk beragam pasar regional. Hal ini dilakukan Joy Spreader dengan meningkatkan logistik untuk rantai pasokan barang, serta kualitas konten media baru, arus pengguna, analisis data dan teknologi pencocokan produk. Tujuannya adalah menerapkan model pemasaran jenis "consumption matchmaking". Berdasarkan algoritma data dan rekomendasi produk menurut minat konsumen, model pemasaran yang telah teruji di Tiongkok ini segera diadopsi dan dan diadaptasi Joy Spreader di pasar internasional. Komponen-komponen DTC dan CPS akan bekerja dengan baik di pasar-pasar luar negeri, serta memenuhi ekspektasi audiens baru.

Demi mempercepat pertumbuhan bisnis pemasaran e-commerce di luar negara asalnya, Joy Spreader aktif membangun daya saing big data dalam pembuatan model algoritma. Pada Semester I-2021, Joy Spreader berinvestasi hampir senilai HK$30 juta (sekitar US$3,8 juta) dalam litbang, atau mengalami peningkatan pesat sebesar 712,5% dari Semester I-2020. Joy Spreader telah membuat 169 model data menurut beragam kategori produk. Penambahan model data dan peningkatan fitur algoritma juga menjadi landasan yang baik bagi Joy Spreader untuk meningkatkan kinerja bisnis pemasaran. Selain itu, Joy Spreader juga memperluas basis klien, serta menambah jumlah dan keberagaman lokasi pemasaran berbasiskan media baru untuk penempatan produk.

Joy Spreader telah mendirikan Hainan Joy Spreader Interactive International Technology Co., Ltd, sebagai platform pemasaran e-commerce di pasar-pasar di luar Tiongkok dan lini bisnis penting. Untuk itu, Joy Spreader berencana meluncurkan layanan pemasaran e-commerce yang pertama di Asia Tenggara. Setelahnya, Joy Spreader segera memperluas layanan tersebut ke berbagai negara dan wilayah lain di seluruh dunia.

Informasi lebih lanjut tentang Joy Spreader Group Inc. tersedia di tautan ini.

Related stocks: HongKong:06988 HongKong:6988