omniture
from common-pcom:html:key:id_segment_includes_overall_segment_header_shtml
PR Newswire: news distribution, targeting and monitoring
en_US id_ID ja ko_KR ms_MY th_TH vi_VN

CGTN: Tiongkok mengajukan rekomendasi tentang peningkatan pembangunan dunia dan penanganan masalah ekonomi

2021-11-02 10:35

BEIJING, 2 November 2021 /PRNewswire/ -- Pada awal Oktober lalu, Dana Moneter Internasional (IMF), dalam publikasi "World Economic Outlook", memangkas perkiraan pertumbuhan ekonomi dunia pada 2021 menjadi 5,9%, dan mengingatkan tingginya ketidakpastian dalam pemulihan ekonomi.

Untuk itu, para pemimpin 20 negara terbesar di dunia bertemu di Roma, Italia, pada Sabtu lalu. Mereka ingin mengembalikan fungsi dari platform multilateral—aksi serupa ketika para pemimpin ini menggelar dua pertemuan dalam setahun setelah bencana finansial global terjadi pada 2008.

Tiongkok, mesin pertumbuhan penting bagi ekonomi dunia, mengemukakan kerja sama, inklusi, dan pembangunan hijau di KTT Ke-16 Kelompok 20 (G20).

Kerja sama penanganan pandemi

Ketika Covid-19 masih melanda dunia, kerja sama vaksin global menjadi hal prioritas yang diangkat Presiden Tiongkok Xi Jinping saat menyampaikan sambutan lewat video dalam sesi pertama KTT G20.

Dia mengemukakan enam poin dalam Inisiatif Kerja Sama Vaksin Global, yaitu mengutamakan kerja sama litbang vaksin, distribusi vaksin secara adil, menghapus hak kekayaan intelektual pada vaksin Covid-19, memperlancar perdagangan vaksin, pengakuan bersama vaksin, serta bantuan finansial untuk kerja sama vaksin global.

Kesenjangan telah terjadi dalam distribusi vaksin, dan negara-negara pendapatan rendah hanya menerima kurang dari 0,5% dari total distribusi vaksin. Sementara, kurang dari 5% penduduk Afrika mendapat vaksinasi lengkap, menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). 

WHO pun menetapkan dua target dalam penanganan pandemi: memvaksinasi setidaknya 40% penduduk dunia pada akhir tahun ini dan meningkatkan angka tersebut menjadi 70% pada pertengahan 2022.

"Tiongkok siap bekerja sama dengan semua pihak demi meningkatkan ketersediaan dan keterjangkauan vaksin di negara-negara berkembang, serta berkontribusi positif dalam membangun lini pertahanan vaksin global," ujar Xi.

Hingga kini, Tiongkok telah membagikan lebih dari 1,6 miliar dosis vaksin kepada 100 lebih negara dan organisasi internasional. Secara total, Tiongkok akan menyediakan lebih dari dua miliar dosis vaksin untuk dunia sepanjang tahun ini. Xi berkata bahwa Tiongkok telah menjalankan kegiatan produksi vaksin bersama 16 negara.

Membangun ekonomi dunia yang terbuka

Demi menggerakkan pemulihan ekonomi, Presiden Xi menekankan, G20 harus memprioritaskan koordinasi kebijakan makroekonomi. Xi juga mengimbau G20 untuk mewujudkan pembangunan dunia yang lebih setara, efektif, dan inklusif supaya tidak satu pun negara yang tertinggal.

"Negara-negara maju harus memenuhi janjinya dalam penyaluran bantuan pembangunan dan menyediakan lebih banyak sumber daya bagi negara-negara berkembang," kata Xi.

Presiden Xi juga menyambut partisipasi aktif dari berbagai negara dalam Inisiatif Pembangunan Global.

Baru-baru ini, Xi menggagas Inisiatif Pembangunan Global di Perserikatan Bangsa-Bangsa dan mendorong komunitas internasional untuk mempererat kerja sama dalam pengentasan kemiskinan, ketahanan pangan, penanganan dan vaksin Covid-19, pembiayaan program pembangunan, perubahan iklim dan pembangunan hijau, industrialisasi, ekonomi digital, serta konektivitas.

Inisiatif tersebut sangat sesuai dengan target dan prioritas G20 dalam mempromosikan pembangunan dunia, seperti yang disampaikan Xi.

Berpegang pada jalur pembangunan hijau

Di sisi lain, penanganan perubahan iklim juga menjadi isu utama dalam agenda global menjelang Conference of the Parties (COP26), UN Framework Convention on Climate Change, yang dibuka pada Minggu, di Glasgow, Skotlandia.

Dalam konteks ini, Xi mendesak negara-negara maju agar menjadi teladan dalam penurunan emisi. Menurut Xi, negara-negara maju harus sepenuhnya membantu kesulitan dan kendala yang dialami negara-negara berkembang, memenuhi komitmen terhadap pembiayaan iklim, menyediakan teknologi, meningkatkan keahlian, dan menyalurkan bantuan lain bagi negara-negara berkembang.

"Langkah-langkah ini berperan besar dalam keberhasilan COP26," jelas Xi.

Dalam berbagai kesempatan, Xi telah menyampaikan pandangan Tiongkok tentang tata kelola iklim dunia, dan menunjukkan dukungan besar Tiongkok untuk Kesepakatan Paris, serta memfasilitasi kemajuan penting di tingkat global.

Pada 2015, Xi menyampaikan sambutan di Konferensi Paris tentang Perubahan Iklim, serta membuat kontribusi bersejarah bagi Kesepatan Paris tentang aksi iklim global setelah 2020.

Pada awal bulan ini, Xi mempertegas tekad Tiongkok untuk mencapai beban puncak karbon dan target netralitas ketika menyampaikan sambutan di KTT Ke-15 Conference of the Parties to the Convention on Biological Diversity.

KTT G20 tahun ini berlangsung secara daring dan luring, serta dipimpin oleh Italia. KTT ini mengulas berbagai tantangan global yang paling mendesak, serta isu-isu yang terkait dengan pandemi Covid-19, perubahan iklim, dan pemulihan ekonomi.

Terbentuk pada 1999, G20 terdiri atas 19 negara dan Uni Eropa, serta menjadi sarana utama untuk kerja sama internasional dalam isu-isu finansial dan ekonomi.

G20 mewakili hampir dua pertiga penduduk dunia, lebih dari 80% Produk Domestik Bruto dunia, serta 75% perdagangan global.

https://news.cgtn.com/news/2021-10-30/China-puts-forward-proposals-on-boosting-global-development-14MDU37P5gk/index.html

Tautan terkait:
from common-pcom:html:key:id_segment_includes_releases_right_column_video_module_shtml

Berita Video Terpilih

from common-pcom:html:key:id_segment_includes_overall_segment_footer_shtml
Pencarian
  1. Produk & Layanan
  2. Cari Rilis Berita
  3. Pusat Informasi
  4. bagi Jurnalis & Media
  5. Hubungi Kami