SINGAPURA, 21 September 2022 /PRNewswire/ -- Vantage, pialang multiaset berskala global, hari ini mengumumkan kemitraan dengan UNESCO (United Nations Educational, Scientific, and Cultural Organisation). Kemitraan ini menjadi bagian dari komitmen sosial Vantage dalam mendukung kesempatan belajar di pasar-pasar berkembang seperti India.
Eric Falt, Director and UNESCO Representative for the UNESCO New Delhi Office, and Marc Despallieres, Chief Strategy & Trading Officer at Vantage
Lewat kemitraan ini, Vantage mendukung "State of the Education Report for India, 2022 – Artificial Intelligence (AI) in Education" yang dilansir hari ini di New Delhi, India. Publikasi ini mengulas isu yang berkaitan dengan persinggungan kecerdasan buatan (AI) dan pendidikan, termasuk potensi AI dalam membantu tenaga pengajar dan meningkatkan pemahaman atas proses belajar.
Mengomentari kemitraan ini, Marc Despallieres, Chief Strategy & Trading Officer, Vantage, berkata, "Jangkauan global dan kehadiran kami di pasar berkembang telah memberikan perspektif unik tentang isu yang dihadapi masyarakat. Kami ingin menjalin kemitraan strategis dalam jangka panjang dengan UNESCO berdasarkan prinsip-prinsip bersama kami—inklusi dan kesetaraan. Sebagai penyedia jasa keuangan, dukungan terhadap perkembangan teknologi baru di dunia pendidikan, seperti AI di sektor pendidikan, dan inisiatif literasi digital bagi pelajar dan peserta didik di India, merupakan langkah yang tepat dalam dunia pendidikan."
Mengomentari peran kecerdasan buatan dalam inklusi keuangan, Eric Falt, Direktur dan Perwakilan UNESCO untuk Bhutan, India, Maladewa, dan Sri Lanka, berkata, "Meski dunia mewaspadainya, AI pasti hadir dalam kehidupan kita. Dengan kemunculan TIK dan platform perbankan digital, AI telah mewujudkan inklusi keuangan di India. Pendidikan dan keahlian finansial merupakan unsur penting untuk meningkatkan taraf ekonomi dan sosial masyarakat, khususnya perempuan. Maka, kami sangat gembira bermitra dengan Vantage yang memiliki komitmen serupa."
Kemitraan Vantage dengan UNESCO New Delhi mempertemukan dua organisasi dengan aspirasi serupa, yakni memastikan tak ada satu orang pun yang tertinggal. Dalam beberapa tahun ke depan, Vantage ingin mengandalkan keahlian dalam sektor keuangan dan teknologi guna mendukung inisiatif pendidikan UNESCO di India, tepatnya dengan memperluas akses belajar, serta menghadirkan manfaat pendidikan bagi golongan yang sangat membutuhkannya.
Kemitraan strategis Vantage dengan UNESCO kembali menjadi pencapaian dalam bidang lingkungan hidup, sosial, dan tata kelola (ESG) yang resmi dilansir pada Juli 2022. Vantage telah berkolaborasi dengan produser media digital yang populer, Supercar Blondie, untuk meningkatkan kesadaran publik tentang perubahan iklim dan pemberdayaan perempuan pada ajang balap otomotif Extreme E di Sardinia, Italia. Lebih lagi, Vantage menjalankan beberapa kegiatan ESG lain tahun ini, termasuk penggalangan dana dengan mekanisme dollar-for-dollar matching lewat kerja sama dengan UNHCR (United Nations High Commissioner for Refugees), serta program donor darah berskala global di seluruh kantor Vantage.
Tentang Vantage
Vantage adalah pialang multiaset berskala global yang menawarkan akses layanan canggih dan cepat untuk memperdagangkan CFD pada Valas, Komoditas, Indeks, dan Saham.
Berpengalaman selama lebih dari 10 tahun dan berkantor pusat di Sydney, Vantage kini didukung lebih dari 1.000 pegawai/personel di lebih dari 30 kantor global.
Vantage lebih dari sekadar pialang. Vantage juga memiliki aplikasi perdagangan seluler pemenang penghargaan, serta platform yang lebih cepat dan mudah agar klien dapat menangkap peluang perdagangan. Unduh Aplikasi Vantage di App Store atau Google Play.
Anda dapat menangkap peluang pasar secara lebih baik.
trade smarter @vantage.com
Tentang UNESCO
United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO) terbentuk pada 1945. UNESCO berupaya membangun perdamaian dan dialog lintasbudaya melalui pendidikan, sains, kebudayaan, komunikasi, dan informasi. Program UNESCO berkontribusi terhadap pencapaian Target Pembangunan Berkelanjutan seperti yang tercantum dalam Agenda 2030, dan diadopsi Majelis Umum PBB pada 2015. Sebagai laboratorium ide, UNESCO membantu berbagai negara mengadopsi standar internasional dan mengelola program yang mendukung kebebasan berpendapat serta bertukar pengetahuan.