Jerman dan Inggris berada dalam urutan teratas dalam daftar 17 donatur ketika dana global PBB untuk pendidikan dalam keadaan darurat memperluas komitmen untuk menjangkau 20 juta anak-anak selama empat tahun ke depan.
JENEWA, 18 Februari 2023 /PRNewswire/ -- Para pemimpin dunia mengumumkan pendanaan senilai US$826 juta kepada Education Cannot Wait (ECW) dan tantangan global untuk mendukung pendidikan 222 juta anak perempuan serta anak laki-laki yang terkena dampak krisis.
Pengumuman terobosan baru ini dibuat di Konferensi Pembiayaan Tingkat Tinggi ECW pada tanggal 16–17 Februari di Jenewa, Swiss.
Secara keseluruhan, 17 donatur mengumumkan ikrar kepada ECW, termasuk lima kontribusi dari donatur baru – Koalisi Bisnis Global, Italia, Qatar, Spanyol, dan Zürcher Kantonalbank. Hanya satu bulan lebih sebelum Rencana Strategis 2023–2026 baru Dana multilateral itu, komitmen penting ini sudah mencapai setengah dari US$1,5 miliar lebih yang diperlukan untuk menjangkau 20 juta anak-anak dan remaja.
Di seluruh dunia, 222 juta anak-anak yang terkena dampak konflik, perubahan iklim, pengungsian paksa, dan krisis-krisis lain berkepanjangan lainnya sangat membutuhkan pendidikan yang berkualitas.
"Tidak ada demokrasi tanpa pendidikan. Kita harus mampu mengandalkan generasi mendatang yang berpendidikan," ujar Dewan Federal Konfederasi Swiss, Ignazio Cassis.
Swiss turut menyelenggarakan Konferensi Pembiayaan Tingkat Tinggi dengan ECW dan Pemerintah Kolombia, Jerman, Niger, Norwegia, serta Sudan Selatan.
Jerman tetap menjadi donatur terbesar ECW. "Ikrar hari ini akan membantu memberikan harapan kepada jutaan kawula muda yang paling rentan. Jerman sudah mengumumkan tahun lalu bahwa kami akan mendukung Rencana Strategis untuk membantu anak-anak ini dengan pendanaan senilai €210 juta selama empat tahun ke depan," ujar Svenja Schulze, Menteri Federal untuk Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi, Jerman.
Inggris Raya menyediakan komitmen baru terbesar untuk hari itu, yang mengumumkan pendanaan baru senilai £80 juta kepada ECW. "Kami memperbarui komitmen terhadap pendidikan dalam keadaan darurat karena kami menolak untuk menyerah dalam membantu 222 juta anak dan remaja yang terkena dampak perang, bencana, serta pengungsian," ujar Menteri Kantor Luar Negeri, Persemakmuran, dan Pembangunan, Andrew Mitchell.
Kanada mengumumkan pendanaan baru senilai CAD$87,5 juta selama sesi penyampaian ikrar bantuan tingkat tinggi itu. "Kami akan terus bekerja dengan para mitra untuk membantu memastikan bahwa pendidikan berkualitas tersedia bagi semua anak," ujar Harjit S. Sajjan, Menteri Pembangunan Internasional.
"Bahkan ketika mencapai target $1,5 miliar, kami tidak akan berhenti di sana," ujar Direktur Eksekutif Education Cannot Wait, Yasmine Sherif. "Dengan kontribusi murah hati saat ini, kami akan mampu menjangkau 10 juta anak-anak yang terkena dampak krisis dengan pendidikan yang berkualitas. Ini merupakan investasi kami di bidang kemanusiaan."
Foto - https://mma.prnasia.com/media2/2005030/Education_Cannot_Wait_YasmineSherif_.jpg?p=medium600
Logo - https://mma.prnasia.com/media2/1656121/Education_Cannot_Wait_Logo.jpg?p=medium600