CGTN: Kemandirian dan keunggulan sains-teknologi yang lebih baik harus tercapai dalam pembangunan bermutu tinggi

BEIJING, 15 Maret 2023 /PRNewswire/ -- Pembangunan bermutu tinggi, melibatkan pembangunan inovatif, terarah, ramah lingkungan, dan bersifat terbuka, serta model pembangunan untuk setiap orang, menjadi salah satu istilah yang kerap dibahas di Sidang Dua Sesi yang baru saja berakhir. Sidang Dua Sesi juga menyusun prioritas pembangunan di perekonomian terbesar kedua di dunia tersebut.

Ketika menghadiri rapat pembahasan bersama rekannya sesama utusan Kongres Rakyat Nasional (CPC) dari Provinsi Jiangsu, Presiden Xi Jinping menggarisbawahi pentingnya pembangunan bermutu tinggi. Dia bahkan menilainya sebagai tugas "pertama dan terutama" dalam modernisasi Tiongkok. Presiden Xi juga menekankan, langkah mempercepat kemandirian dan keunggulan sains dan teknologi yang lebih baik merupakan jalur yang harus ditempuh Tiongkok dalam rangka pembangunan bermutu tinggi.

Tiongkok harus mencapai kemandirian dan keunggulan sains dan teknologi, mempromosikan transformasi dan pemutakhiran industri, memajukan pembangunan perkotaan-pedesaan dan regional yang terarah, serta membina pembangunan ekonomi dan sosial yang ramah lingkungan dan rendah karbon. Hal tersebut dikemukakan Xi dalam penutupan sesi pertama NPC Ke-14, Senin lalu.

Perdana Menteri Tiongkok Li Qiang juga bertekad untuk menggencarkan pembangunan bermutu tinggi, serta mencatat bahwa Tiongkok akan meningkatkan kapabilitas sains dan teknologi, serta inovasi. Dia juga menjelaskan, pengembangan sistem industri modern harus dipercepat, begitu pula dengan transisi menuju pembangunan hijau.

Tiongkok telah membuat perkembangan dalam beberapa tahun terakhir untuk meningkatkan anggaran penelitian dan pengembangan, menambah kapasitas produksi energi hijau, serta membina sentra pertumbuhan dengan strategi pembangunan regional. Perkembangan lain turut dicapai Tiongkok dalam pertumbuhan inovatif, terarah, ramah lingkungan, terbuka, dan menguntungkan semua pihak.

Inovasi sains-teknologi menopang pembangunan bermutu tinggi Tiongkok

Pada 2014, saat berkunjung ke Provinsi Jiangsu, Xi mengemukakan peran inovasi dalam pembangunan ekonomi. Kala itu, Xi menjelaskan, Tiongkok harus mengandalkan inovasi guna mencapai pembangunan ekonomi yang berkelanjutan dan sehat.

Tiongkok pun menjalankan strategi pembangunan yang berorientasi pada inovasi, serta meningkatkan dan memperbarui struktur industri selama lima tahun terakhir, seperti tercantum dalam laporan kerja pemerintah 2023.

Tiongkok mempromosikan pembangunan ekonomi riil lewat inovasi, serta terus membina motor penggerak pertumbuhan yang baru, menurut laporan tersebut. Peran inovasi teknologi juga diperkuat, dan Tiongkok melansir proyek inovasi sains-teknologi, dan gencar membuat terobosan dalam teknologi inti.

Demi mencapai pembangunan bermutu tinggi, Tiongkok juga meningkatkan inovasi teknologi sebagai motor penggerak pertumbuhan yang utama. Pada 2022, Tiongkok menghabiskan anggaran penelitian dan pengembangan senilai RMB 3,09 triliun ($449 miliar), naik 10,4% secara tahunan. Hal ini merupakan bagian dari upaya mempercepat kapabilitas inovasi untuk membuat terobosan lain.

Hasilnya, peringkat Tiongkok dalam Global Innovation Index meningkat dari posisi ke-34 pada 2012 menjadi posisi ke-11 tahun lalu. Di sisi lain, ekonomi Tiongkok mengalami pertumbuhan dengan laju tahunan rata-rata 6,6% pada 2013-2021, serta berkontribusi di atas 30% terhadap pertumbuhan ekonomi dunia.

Tiongkok menghadirkan inovasi sains-teknologi sebagai barang publik global

Ketika memperkuat keunggulan sains dan teknologi, Tiongkok juga berkomitmen membagikan teknologinya dengan mitra di seluruh dunia, serta bekerja sama meningkatkan tata kelola sains dan teknologi global.

Dengan jaringan kereta cepat terpanjang dan paling sering digunakan di seluruh dunia, Tiongkok telah membantu banyak negara membangun dan meningkatkan jaringan kereta perkotaan dengan teknologi canggih. Menurut Vice President, Bank Dunia di Asia Selatan, Martin Raiser, teknologi kereta Tiongkok akan menggerakkan pembangunan perkotaan, pariwisata, serta pertumbuhan ekonomi regional.

Misalnya, Jalur Kereta Tiongkok-Laos, proyek unggulan dalam naungan Belt and Road. Sejak mulai beroperasi pada Desember 2021, Laos sebagai negara yang didominasi daratan, kini menjadi sentra transportasi darat di Asia Tenggara. Seksi jalur kereta di Laos bahkan berhasil membuka lebih dari 110.000 lapangan kerja di wilayah lokal.

Lewat mekanisme multilateral seperti Belt and Road Initiative dan Regional Comprehensive Economic Partnership, pencapaian sains-teknologi Tiongkok menghasilkan opsi baru dalam komunikasi 5G, biofarmasi dan berbagai bidang lain, sekaligus menjadi momentum pertumbuhan.

BeiDou Navigation Satellite System (BDS) milik Tiongkok juga menjadi contoh lain dari produk, teknologi, dan layanan buatan TIongkok yang telah dipakai di lebih dari 120 negara dan wilayah.

Tiongkok pun telah mendirikan sentra aplikasi dan industrialisasi BDS di luar negeri, serta membangun landasan yang baik di industri navigasi satelit, menurut sebuah laporan resmi berjudul "China's BeiDou Navigation Satellite System in the New Era" yang dirilis pada November 2022.

Tiongkok turut mempererat kerja sama dengan organisasi regional seperti ASEAN, Uni Afrika, Liga Arab, serta Komunitas Negara Amerika Latin dan Karibia. Lebih lagi, Tiongkok meluncurkan solusi berbasiskan BDS dalam bidang smart city, keamanan publik, pertanian presisi (precision agriculture), transportas digital, serta pencegahan dan mitigasi bencana sebagai proyek uji coba di Asia, Afrika, dan Amerika Latin, seperti tercantum dalam laporan resmi tersebut.

https://news.cgtn.com/news/2023-03-13/Speeding-up-self-reliance-in-sci-tech-a-path-to-high-quality-development-1i8T09vixbi/index.html