omniture
from common-pcom:html:key:id_segment_includes_overall_segment_header_shtml
PR Newswire: news distribution, targeting and monitoring
en_US id_ID ja ko_KR ms_MY th_TH vi_VN

Inisiatif Huawei-IUCN Tech4Nature Lansir Fase Terbaru dari Proyek Pelestarian Terumbu Karang

2023-06-26 23:39

Teknologi Digital Membantu Mauritius Menjadi Pionir Global dalam Pelestarian, Riset, dan Edukasi Terumbu Karang

FLACQ, Mauritius, 26 Juni 2023 /PRNewswire/ -- Huawei Mauritius, International Union for Conservation of Nature (IUCN), dan EcoMode Society hari ini meluncurkan fase terbaru dari proyek Tech4Nature Mauritius yang meneliti keberhasilan reproduksi spesies di terumbu karang yang menjadi cagar alam di Mauritius.

Fase terbaru ini dilansir setelah sebuah pencapaian penting terwujud pada Juni lalu. Ketika itu, sejumlah mitra, didukung komunitas lokal, berhasil menanam 25.000 fragmen terumbu karang yang dibudidayakan di tempat pembibitan terumbu karang pada area ekosistem terumbu karang yang mengalami kerusakan di Pointe-aux-Feuilles, area seluas 20-km2 di sebelah timur pantai Mauritius. Proyek ini menjadi salah satu inisiatif pertama dan satu-satunya di Samudra Hindia Barat.

"Saya memuji pencapaian inisiatif Tech4Nature. Target kami, pada 2030, kami dapat bekerja sama mewujudkan laut sehat yang mendukung alam dan manusia," ujar YM Sudheer Maudhoo, Menteri Ekonomi Ramah Lingkungan, Sumber Daya Laut, Perikanan, dan Perkapalan, Mauritius. "Dengan dukungan inisiatif Tech4Nature, Huawei, dan mitra-mitranya, kami menyambut aksi berkelanjutan untuk melestarikan laut dan keanekaragaman hayati di wilayah pantai demi generasi masa depan."

Guna memantau mobilitas spesies di lokasi restorasi terumbu karang dan menentukan faktor yang menghambat kesuksesan reproduksi, sebuah solusi yang terdiri atas kamera dan receiver GPS, 4G, dan cloud telah dipakai. Fase kedua dari proyek ini akan menggunakan analisis data berbasiskan AI. Tujuannya, memandu keputusan tentang konservasi, mendukung riset yang dijalankan ahli biologi kelautan, serta mengedukasi publik mengenai peran penting konservasi dan restorasi terumbu karang.

"Proyek ini akan membantu kami dalam mengumpulkan berbagai informasi untuk mengelola dan mengatur penggunaan publik," ujar Nadeem Nazurally, President, EcoMode Society. "Proyek ini juga semakin mendekatkan konservasi keanekaragaman hayati dengan publik, sebab video dan materi informasi lain direncanakan lewat aplikasi seluler. Melalui kolaborasi IUCN dan Huawei, proyek ini membantu kami mengambil lompatan kualitatif dengan menerapkan teknologi baru untuk memantau dan melestarikan berbagai spesies."

Laguna seluas 243-km2 yang dibuat di sekitar sistem terumbu karang seluas 150km dihuni banyak kehidupan laut, termasuk 61 spesies rumput laut berukuran besar, 110 spesies terumbu karang, 132 spesies ikan, dan berbagai spesies endemik. Namun, sistem terumbu karang ini menghadapi banyak ancaman, termasuk penangkapan ikan secara berlebihan, polusi, dan perubahan komposisi air laut akibat rusaknya tanaman bakau dan rumput laut. Perubahan iklim pun menyebabkan kenaikan air laut, angin topan yang kian ekstrem, serta melonjaknya suhu laut. Maka, restorasi terumbu karang meningkatkan daya tahan terhadap perubahan iklim, tepatnya dengan melestarikan wilayah pesisir dari erosi dan memitigasi kenaikan air laut.

Sebagai Negara Berkembang yang Terdiri atas Wilayah Kepulauan Kecil (Small Island Developing State/SIDS), Mauritius sangat bergantung pada sumber daya terumbu karang, khususnya industri perikanan dan pariwisata—sektor pariwisata berkontribusi sekitar 8% terhadap PDB negara kepulauan ini dan 10% terhadap tingkat lapangan pekerjaan Mauritius. Budi daya terumbu karang yang merestorasi kerusakannya telah mencapai perkembangan penting di Mauritius. Framentasi mikro kini menjadi teknik yang relatif baru dengan memanfaatkan pecahan terumbu karang kecil di lokasi pembibitan di lepas pantai yang memakai blok beton, struktur yang digalvanisasi, serta batu basal natural yang mendukung pertumbuhan terumbu karang.

Pemantauan awal di lokasi restorasi ini menunjukkan naiknya keanekaragaman hayati lokal, serta kemunculan 1.890 fragmen terumbu karang baru yang tengah dibudidayakan di pembibitan terumbu karang untuk memperluas area restorasi. Setelah lokasi restorasi ini digolongkan sebagai Voluntary Marine Conservation Area (VMCA), momentum penggunaan teknologi dan kemitraan dalam revitalisasi keanekaragaman hayati di ekosistem terumbu karang pun berjalan semakin cepat.

"Kolaborasi antara lembaga publik dan sektor swasta kian berperan besar menentukan kesuksesan proyek konservasi di tengah kompleksnya tantangan lingkungan hidup," kata James Hardcastle, Head, Protected and Conserved Areas Team, IUCN. "Kami memanfaatkan dan mengandalkan inovasi teknologi dalam program konservasi ekosistem. Proyek ini mencerminkan peran kerja sama dan edukasi dalam menghentikan rusaknya keanekaragaman hayati."

"Proyek ini menjadi inisiatif pertama kami di Mauritius, terutama setelah lusinan keberhasilan kami dalam mengembangkan solusi yang melestarikan beragam spesies dan area alam di negara-negara di seluruh dunia dengan mengandalkan teknologi canggih, seperti cloud, AI dan konektivitas," kata Zheng Kui, CEO, Huawei Mauritius. "Peran industri teknologi dalam menjawab tantangan merupakan kunci sukses. Meski demikian, hal tersebut hanya terwujud secara nyata melalui kolaborasi dengan mitra strategis yang berkomitmen."

Harapannya, proyek ini dapat direplikasi di area-area lain di Mauritius, serta menyeimbangkan kebutuhan di sektor pariwisata dan konservasi. Mengingat 50% terumbu karang dunia telah hancur atau rusak, kesuksesan proyek ini membuktikan pentingnya program restorasi terumbu karang yang berskala luas di dunia dengan dukungan teknologi digital.

Transplanted coral at the restoration site (Image source: N. Nazurally, EcoMode Society)
Transplanted coral at the restoration site (Image source: N. Nazurally, EcoMode Society)

Tentang Huawei TECH4ALL

TECH4ALL adalah inisiatif inklusi digital jangka panjang dari Huawei yang melibatkan setiap pihak di dunia digital. TECH4ALL berfokus pada empat bidang: mewujudkan kesetaraan dan kualitas pendidikan, melestarikan alam dengan teknologi, serta mewujudkan layanan kesehatan dan pembangunan inklusif. 

Informasi lebih lanjut tersedia di situs https://www.huawei.com/en/tech4all.

Ikuti kami di Twitter

https://twitter.com/HUAWEI_TECH4ALL 

 

from common-pcom:html:key:id_segment_includes_releases_right_column_video_module_shtml

Berita Video Terpilih

from common-pcom:html:key:id_segment_includes_overall_segment_footer_shtml
Pencarian
  1. Produk & Layanan
  2. Cari Rilis Berita
  3. Pusat Informasi
  4. bagi Jurnalis & Media
  5. Hubungi Kami