Penghargaan ini menjadi pengakuan internasional atas konsep pembangunan Forest City yang ramah lingkungan dan berkelanjutan
JOHOR BAHRU, Malaysia, 10 Desember 2019 /PRNewswire/ -- Pada 29 November 2019, acara "2019 Asian Townscape Awards" dan Perayaan Hari Jadi yang Ke-10 untuk Ajang Penghargaan tersebut berlangsung di Kyushu University di Fukuoka, Jepang. Hampir 300 pejabat pemerintah, eksekutif bisnis, dan para perwakilan lembaga akademis di Asia menghadiri konferensi internasional serta malam penghargaan yang diadakan. Acara ini memakai tema "Perkotaan Tahan Uji yang Beradaptasi terhadap Perubahan Iklim" (Resilient Urban Landscapes That Adapt to Climate Change). Ajang "2019 Asian Townscape Awards" berfokus pada peningkatan mutu lingkungan hunian secara berkelanjutan di negara-negara Asia yang tengah mengalami urbanisasi. Secara khusus, Forest City, proyek kota canggih (smart city) yang dikembangkan Country Garden Holdings Company Limited (Country Garden, 2007.HK), meraih "2019 Asian Townscape Jury's Award" untuk kompleks bisnis internasionalnya, "Feathers of the Sea". Penghargaan ini mengapresiasi desain konstruksinya yang ramah lingkungan, konsep desain dan perencanaan pembangunan yang berkelanjutan, perencanaan kota canggih yang lengkap, serta berbagai standar komprehensif untuk melindungi ekologi. "Feathers of the Sea" menjadi satu-satunya kompleks properti yang menerima penghargaan tersebut pada tahun ini. Country Garden Forest City juga baru pertama kali mengikuti ajang penghargaan tersebut dan memenangkan penghargaan internasional. Lebih lagi, kompleks ini juga meraih "Innovative Design Award" dalam "Asian Townscape Design Award" yang digelar Asia Townscape Design Society.
Dalam pidatonya yang berjudul "Kota Canggih dan Inklusif", Direktur Kantor Regional United Nations Human Settlements Programme (UN-Habitat) di Asia dan Pasifik Atsushi Koresawa mencatat bahwa revolusi teknologi tengah mengubah cara orang untuk menjalin relasi, berbisnis, dan menyediakan layanan serta tinggal di kota. Berbagai kemajuan teknologi menghadirkan banyak peluang bagi para pemimpin kota untuk mengatasi tantangan perkotaan. Dengan demikian, mereka dapat mengambil keputusan berdasarkan data secara lebih efektif. "Kota Canggih" bukan lagi sekadar konsep. Menurut para juri "Asian Townscape Award", Forest City merupakan proyek kerja sama internasional, dirancang guna mempromosikan pembangunan Malaysia bagian Selatan. Sementara, kompleks bisnis internasionalnya "Feathers of the Sea" tak hanya memperlihatkan ide-ide unik dalam desain arsitektur, namun juga meningkatkan lingkungan ekologis yang rentan di wilayah pantai. Hal ini ditempuh dengan membangun lahan basah (wetland) dan mengembangkan restorasi rumput laut. Kompleks tersebut ikut menjaga keanekaragaman hayati bagi lingkungan hidup dan sosial, serta menjadi contoh yang baik untuk proyek konstruksi masa depan di negara-negara lain.
Deputy General Manager, Overseas Division, Country Garden, Wang Jiying, dalam pidatonya menyebutkan, pemanfaatan teknologi menjadi cara terbaik untuk menggunakan lahan secara efektif dan merencanakan pembangunan berkelanjutan dalam jangka panjang. Langkah ini menjadi pertimbangan penting. Berdasarkan prinsip pembangunan berkelanjutan dan tahan uji, Forest City telah mengambil pendekatan inovatif guna menjajaki langkah tersebut. Pendekatan ini memastikan aspek tanggung jawab terhadap alam telah dipertimbangkan di segala aspek. Penghargaan yang diraih tersebut mencerminkan pengakuan penting atas konsep pembangunan Forest City yang ramah lingkungan.
Ajang "Asian Townscape Award" digagas bersama oleh Kantor Regional UN-HABITAT di Asia dan Pasifik, Asian Habitat Society, Fukuoka Asian Urban Research Center serta Asia Townscape Design Society pada 2010. Ajang tahunan tersebut mengapresiasi sejumlah proyek dan inisiatif dengan kontribusi penting terhadap pembangunan wilayah kota yang berkelanjutan.
Seluruh proyek pemenang penghargaan telah disaring lewat penilaian tahap awal, lalu dikaji oleh beberapa lembaga yang relevan di negara-negara asal proyek tersebut. Hasilnya kemudian dikirimkan untuk penilaian dan seleksi tahap akhir. Selama 10 tahun ajang penghargaan tersebut diadakan, 107 proyek dari Tiongkok, India, Indonesia, Jepang, Myanmar, Nepal, Singapura, Korea Selatan, Thailand dan Vietnam telah memenangkan "Asia Townscape Award", sementara, 16 proyek asal 11 negara, di antaranya Afghanistan, Bangladesh, Tiongkok, India, Jepang, Malaysia, Sri Lanka, Pakistan, Filipina, Korea Selatan dan Vietnam, meraih "Asian Townscape Jury's Award".
Foto - https://photos.prnasia.com/prnh/20191205/2662076-1-a?lang=0
Foto - https://photos.prnasia.com/prnh/20191205/2662076-1-b?lang=0