SEOUL, Korea Selatan, 10 Februari 2020 /PRNewswire/ -- Panitia Ajang "Sunhak Peace Prize" menggelar Acara Penyerahan "Sunhak Peace Prize" 2020 dalam rangka perayaan hari ulang tahun sang pendirinya. Acara ini berlangsung pada 5 Februari, pukul 10 pagi, di KINTEX, Ilsan, Republik Korea.
"Sunhak Peace Prize" 2020 diberikan kepada Presiden Republik Senegal Macky Sall, serta Pendeta Munib A. Younan, Presiden Kehormatan Internasional Religions for Peace. Dalam rangka hari ulang tahun ke-100 pendiri ajang ini yakni Pendeta Sun Myung Moon, "Founders' Centenary Award" secara khusus diserahkan kepada mantan Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Ban Ki-moon.
Presiden Sall meraih penghargaan karena telah memperpendek masa jabatan presiden dari tujuh tahun menjadi lima tahun, serta memperbarui perekonomian lewat sejumlah kebijakan transparan. Dengan demikian, dia berhasil menyebarkan demokrasi yang mapan ke negara-negara tetangga di Afrika. Afrika dikenal sebagai wilayah yang masih banyak diliputi kediktatoran dan kemiskinan.
Pendeta Younan menerima pengakuan atas karyanya selama 40 tahun terakhir untuk mempromosikan keharmonisan antara Yudaisme, Kekristenan, dan Islam di Timur Tengah, khususnya dalam penyelesaian konflik Israel-Palestina.
Mantan Sekretaris Jenderal PBB Ban memimpin PBB untuk mewujudkan dunia yang berkelanjutan dengan dedikasi tanpa henti di tengah berbagai tantangan dan krisis global yang luar biasa, termasuk krisis ekonomi global, perubahan iklim, terorisme, serta isu pengungsi.
Dalam pidatonya saat menerima penghargaan, Presiden Sall menekankan, perdamaian membutuhkan komponen-komponen penting dalam pertumbuhan ekonomi inklusif, yakni upaya untuk memberantas kemiskinan dan mengurangi kesenjangan. Dia memperkuat tekadnya dengan memimpin upaya penyelesaian sejumlah konflik di Afrika, serta mewujudkan pembangunan sosial dan ekonomi.
Pendeta Younan mengajak para pemuka agama untuk "menyerukan perdamaian berdasarkan keadilan serta berani bersuara di tengah gelombang kebencian dan penindasan". Dia juga berkata, "Saya akan terus mengupayakan perdamaian yang berdasarkan keadilan hingga akhir hidup saya."
Mantan Sekretaris Jenderal PBB Ban menyebutkan, "masih ada 700 juta orang yang harus tidur kelaparan", dan penghargaan ini memberikannya "tambahan komitmen dan motivasi supaya saya bekerja lebih keras, sebab masih banyak orang yang mendambakan perdamaian, kesejahteraan, dan penghargaan serta perlindungan atas hak azasinya."
Acara tersebut dihadiri lebih dari 5.000 orang, termasuk mantan kepala negara maupun yang masih menjabat, serta para perwakilan dari beragam lembaga pemerintah, pendidikan, industri, media, dan keagamaan di seluruh dunia.
"Sunhak Peace Prize" diberikan kepada individu dan lembaga yang telah berkontribusi besar terhadap perdamaian demi generasi masa depan dan pembangunan manusia.
NARAHUBUNG: Gayeon Roh, +82-2-3278-5158, sunhakprize@naver.com
Foto - https://photos.prnasia.com/prnh/20200207/2714281-1-a?lang=0
Foto - https://photos.prnasia.com/prnh/20200207/2714281-1-b?lang=0