BEIJING, 17 Maret 2020 /PRNewswire/ -- Di Wuhan, kota di Tiongkok bagian tengah yang menjadi episentrum wabah virus korona, jumlah kasus COVID-19 telah berkurang menjadi satu digit. Hanya ada empat kasus yang dilaporkan pada Jumat lalu, menurut sebuah video yang dirilis CGTN.
Berdasarkan data terakhir, lebih dari 36.000 pasien telah pulih di Wuhan, atau setara dengan 70% lebih dari kasus total COVID-19. Kondisi Wuhan, sebagai kota yang paling terdampak virus korona di pusat Provinsi Hubei, Tiongkok, segera membaik.
Semakin banyak pasien yang dipulangkan dari rumah sakit, dan seluruh 14 rumah sakit darurat di Wuhan telah ditutup pada minggu ini.
Sejumlah rumah sakit sementara tersebut, dialihfungsikan dari fasilitas umum, menyediakan perawatan yang tepat waktu bagi para pasien dengan gejala ringan. Rumah-rumah sakit ini telah merawat lebih dari 12.000 pasien.
Perkembangan luar biasa di Wuhan tidak mudah tercapai. Mobilisasi sumber daya medis yang cepat berperan penting dalam menanggulangi epidemi.
Guna membantu pemberantasan COVID-19, sebanyak 42.000 petugas medis dari seluruh Tiongkok ditugaskan ke provinsi Hubei. Sekitar 65.000 peralatan medis, termasuk ventilator dan ECMO (paru-paru buatan) telah dikirimkan ke Hubei pada 3 Maret.
Rencana perawatan seperti alat bantu pernapasan dan terapi plasma telah diujicoba dan diterapkan. Obat-obatan khas Tiongkok ikut mengurangi gejala penyakit pada banyak pasien, dan memperpendek durasi perawatan.
Berkat sejumlah tindakan yang diambil, Tiongkok kini melalui puncak wabah COVID-19. Hal ini disampaikan seorang juru bicara pemerintah pada Kamis lalu.
Di luar Hubei, banyak perusahaan secara bertahap mulai beraktivitas. Menurut seorang pejabat pemerintah pada Jumat lalu, lebih dari 95% perusahaan berskala besar telah melanjutkan kegiatan operasional.
Dr. Bruce Aylward, Ketua Tim Misi Bersama WHO-Tiongkok untuk COVID-19, mengatakan, langkah untuk meniru keberhasilan Tiongkok dalam pemberantaasn wabah virus korona membutuhkan kecepatan, dana, imajinasi, dan keberanian politik.
Video pendek ini, karya CGTN, dibuat berdasarkan peristiwa sesungguhnya, dan menunjukkan bagaimana Tiongkok mampu menangani virus berbahaya serta menyembuhkan para pasien seperti Han (bukan nama sebenarnya) dan ayahnya. Saat epidemi berlangsung di seluruh dunia, kerja sama yang baik menjadi satu-satunya cara untuk menaklukkan musuh bersama—COVID-19.
Lihat laporan aslinya: https://news.cgtn.com/news/2020-03-14/Fight-to-Reunite-How-Wuhan-tackled-COVID-19-ORhUCzRIGs/index.html
Video - https://cdn4.prnasia.com/002071/mnr/202003/CGTN/video.mp4
Foto - https://photos.prnasia.com/prnh/20200316/2752151-1?lang=0