SHANGHAI, 16 Juli 2021 /PRNewswire/ -- Dari 8-10 Juli, Laiye, penyedia layanan otomatisasi berteknologi cerdas (intelligent automation) yang terkemuka di Tiongkok, berpartisipasi dalam ajang World Artificial Intelligence Conference (WAIC) 2021 di Shanghai. Di antara ribuan perusahaan yang mengikuti ajang ini, Laiye berhasil mencuri perhatian sebagian besar pelajar sekolah dasar dan menengah.
Di pameran ini, Laiye menampilkan pengalaman interaktif RPA, PK manusia-bot, dan memamerkan "RPA yang Mudah Ditangani Pelajar Sekolah". Pengunjung pameran "mudah mempelajari dan memakai" RPA, serta mengeksplorasi kemampuan RPA yang dapat menambah efisiensi secara drastis. Selain itu, para pelajar sekolah yang memenangi ajang "4th National Youth Artificial Intelligence Challenge" lewat jalur RPA+AI diundang ke WAIC untuk mempresentasikan karyanya.
Ajang "4th National Youth Artificial Intelligence Competition" berlangsung di Shanghai pada 30 Mei 2021. Sebanyak 180 pelajar sekolah menengah pertama dan sekolah menengah atas membentuk 93 tim yang berpartisipasi dalam ajang ini. Mereka mengirim 138 karya, termasuk 45 proyek orisinal dan inovatif di luar bidang-bidang yang telah ditentukan. Pengembang teknologi termuda bahkan berasal dari kelas tujuh.
Sebagai penyedia dukungan teknis eksklusif untuk jalur RPA+AI, Laiye terlibat dalam seluruh proses pelatihan dan penjurian, serta menyaksikan perkembangan dan karya kalangan pengembang teknologi termuda ini. Laiye juga memperkenalkan RPA+AI kepada siswa-siswa sekolah dasar dan menengah pertama.
Dalam ajang tersebut, Laiye menetapkan dua kategori lomba, yakni "Ringkasan Informasi Pelajar" serta "Merekam dan Menyimpan Berita". Kedua kategori ini dibuat berdasarkan kondisi hidup sehari-hari yang dijalani para siswa sekolah dasar dan menengah. Di saat bersamaan, para pengembang teknologi berusia muda dapat memanfaatkan keahlian RPA+AI yang telah diperolehnya untuk membuat dua robot perangkat lunak dalam kedua kategori tersebut.
Pemenang dari Kelompok Peserta Siswa Sekolah Menengah Atas
Robot Pengumpulan Data Dinamis untuk Epidemi Internasional
Di tengah kondisi epidemi, pengembang muda membantu para pelajar dalam proyek riset yang melibatkan pengumpulan data dinamis tentang epidemi. Lewat proyek riset ini, mereka mengembangkan robot perangkat lunak yang mengatasi aktivitas rutin seperti menemukan, menyalin, menempelkan, dan mengatur data. Robot ini mencegah perulangan data individual dan laman yang berantakan ketika disalin. Dengan demikian, pengumpulan data berlangsung secara seketika, cepat, dan teratur.
Pemenang dari Kelompok Peserta Siswa Sekolah Menengah
Pemindaian Gambar & Teks
Sehari-hari, kita menemui begitu banyak data yang tak terstruktur, seperti salinan kartu identitas yang serupa dan foto-foto lain yang memuat informasi. Untuk itu, pengembang berusia muda ini terinspirasi mengembangkan robot perangkat lunak yang mampu memindai teks pada gambar. Mereka melakukannya dengan memadukan RPA dengan fitur-fitur AI. Lewat robot ini, kita dapat mengekstraksi teks dari gambar sehingga data-data dalam bentuk gambar dapat terkumpul dan tersusun secara lebih efisien.
Ajang ini merupakan langkah baru dalam pembinaan bakat-bakat pengembang RPA+AI, yakni "dimulai dari anak-anak". Ajang ini juga semakin menarik bakat-bakat baru untuk ekosistem RPA+AI. Di sisi lain, Laiye berhasil menarik minat hampir 400.000 pengembang komunitas, serta bermitra dengan banyak universitas untuk menggelar beberapa kursus RPA dan kompetisi pengembang teknologi di tingkat kampus.
Dalam tiga tahun ke depan, Laiye ingin membangun komunitas pengembang dan forum jual-beli (marketplace) robot perangkat lunak yang terbesar di dunia. Pada 2025, Laiye juga ingin menyertifikasi satu juta pengembang lewat kolaborasi antara sekolah-perusahaan serta kegiatan komunitas. Laiye meyakini bahwa pembinaan bakat-bakat RPA dan AI untuk seluruh lapisan masyarakat akan mendorong tingkat penggunaan kedua teknologi tersebut oleh tenaga kerja digital di seluruh industri.