omniture
from common-pcom:html:key:id_segment_includes_overall_segment_header_shtml
PR Newswire: news distribution, targeting and monitoring
en_US id_ID ms_MY th_TH vi_VN

CGTN Think Tank Merilis Laporan Analisis tentang Situasi Global Pandemi Covid-19

2021-07-27 09:32

BEIJING, 27 Juli 2021 /PRNewswire/ -- Di tengah laju pandemi global Covid-19 yang belum melambat, CGTN Think Tank merilis Laporan Analisis tentang Situasi Global Pandemi Covid-19 (Laporan) dengan memakai data dari situs Johns Hopkins University. CGTN Think Tank juga memanfaatkan data dari Our World in Data dan Pharmaceutical Technology yang belum diproses secara lengkap, serta mengkaji literatur riset dari komunitas ilmiah. Selain itu, CGTN Think Tank mengulas dampak pandemi terhadap pembangunan ekonomi dan sosial, serta sejumlah rekomendasi tentang pencegahan dan pengendalian pandemi dari pakar-pakar kesehatan masyarakat terkemuka. Laporan ini menyusun data mengenai pencegahan dan pengendalian pandemi di 51 negara untuk memeringkatkan kinerja penanganan pandemi di negara-negara tersebut. Lebih lagi, laporan ini mencermati negara-negara yang sangat mengutamakan keselamatan warga, stabilitas sosial, dan lingkungan hidup. Dengan demikian, CGTN Think Tank menyajikan sejumlah anjuran dan arahan bagi negara-negara di seluruh dunia untuk memberantas pandemi.

Laporan ini mengkaji dan mengevaluasi status terkini tentang pencegahan dan pengendalian pandemi di 51 negara berdasarkan lima indikator, yakni jumlah kasus terkonfirmasi, jumlah kasus baru yang terkonfirmasi, angka kematian,  tingkat vaksinasi, dan siklus lengkap dari awal pandemi hingga pengendaliannya per 14 Juli.

Menurut data yang dihimpun CGTN Think Tank, Amerika Serikat (AS) memiliki kinerja terburuk untuk tiga dari lima indikator statistik. Angka kasus terkonfirmasi di AS tercatat di atas 34 juta, atau tertinggi di dunia, dan lebih dari 600.000 jiwa telah meninggal dunia; terhitung dari awal pandemi hingga tahap pengendaliannya, laju penularan harian di bawah 5.000 kasus di AS hanya berlangsung selama 62 hari, kinerja terburuk di antara negara-negara yang diteliti.

Data juga menunjukkan bahwa situasi di negara-negara besar di Eropa belum membaik. Dalam jumlah kasus dan kematian yang terkonfirmasi, Perancis, Inggris, dan Italia berada di peringkat atas.

Menurut data, beberapa negara Asia telah menangani dan mengendalikan pandemi dengan baik berkat sejumlah kebijakan efektif, seperti pelarangan akses masuk, karantina, dan pengetesan ketat di perbatasan wilayah. Jumlah kasus baru yang terkonfirmasi di Tiongkok terendah di antara negara-negara yang diteliti; Singapura dan Vietnam menempati peringkat terendah dalam angka kematian Covid-19 di antara negara-negara yang diteliti; dan, berkat respons penanganan pandemi yang tepat waktu di Korea Selatan, laju penularan harian di bawah 5.000 kasus di negara ini berlangsung selama 537 hari.

Untuk tingkat vaksinasi, Tiongkok termasuk negara berkembang dengan vaksinasi Covid-19 tertinggi karena mampu mengembangkan dan memproduksi sendiri vaksin. Kini, lebih dari 1,4 miliar dosis vaksin Covid-19 telah dibagikan di Tiongkok. Tiongkok juga memasok lebih dari 500 juta dosis vaksin Covid-19 dan persediaan vaksin kepada lebih dari 100 negara dan organisasi internasional di seluruh dunia, atau setara dengan seperenam produksi vaksin global. Namun, statistik ini juga mengungkap bahwa perkembangan vaksinasi di negara-negara berkembang lebih lambat ketimbang negara-negara maju. Hal ini terjadi akibat kesenjangan besar dalam distribusi vaksin di dunia. Negara-negara dengan tingkat vaksinasi yang buruk, seperti Vietnam dan Irak, masih jauh ketinggalan untuk mencapai kekebalan kelompok di tengah sejumlah kendala, seperti buruknya layanan kesehatan dan penimbunan vaksin yang dilakukan beberapa negara maju.

Polarisasi jumlah kasus terkonfirmasi, jumlah kematian, dan jumlah warga yang telah mendapatkan vaksin di beragam negara dan wilayah di dunia, tecermin dari statistik objektif. Hal ini sangat berkaitan dengan kebijakan dan penanganan pandemi di tingkat nasional, terutama dalam konteks pencegahan dan pengendalian pandemi. Laporan ini juga membuktikan peran besar pemerintah dalam pencegahan dan pengendalian pandemi.

Tautan terkait:
from common-pcom:html:key:id_segment_includes_releases_right_column_video_module_shtml

Berita Video Terpilih

from common-pcom:html:key:id_segment_includes_overall_segment_footer_shtml
Pencarian
  1. Produk & Layanan
  2. Cari Rilis Berita
  3. Pusat Informasi
  4. bagi Jurnalis & Media
  5. Hubungi Kami