omniture
from common-pcom:html:key:id_segment_includes_overall_segment_header_shtml
PR Newswire: news distribution, targeting and monitoring
en_US id_ID ms_MY th_TH vi_VN

Tsinghua SIGS mengembangkan teknik inversi emisi karbon berbasiskan satelit yang menyelidiki penyebab utama dari tren emisi kebakaran hutan global

2021-10-19 09:46

SHENZHEN, Tiongkok, 19 Oktober 2021 /PRNewswire/ -- Tim Zheng Bo di Institute of Environment and Ecology, Tsinghua Shenzhen International Graduate School (SIGS), berhasil mengembangkan sistem inversi atmosfer terbaru. Sistem tersebut mampu menjajaki emisi karbon dari bencana kebakaran hutan di dunia. Hal ini terwujud dengan mengumpulkan pencitraan karbon monoksida dari satelit, menyelidiki tren-tren spasial dan temporal, serta penyebab utama di balik emisi CO2 dari kebakaran hutan global pada periode 2000-2019. Menurut riset ini, meski emisi kebakaran hutan global dan titik kebakaran hutan belakangan telah berkurang drastis, namun kadar emisi dari kebakaran hutan justru meningkat. Riset ini bisa menjadi panduan dalam menyusun pemantauan anggaran karbon global dan kerangka kerja inversi yang berbasiskan penginderaan jauh dengan satelit. Karya riset Dr. Zheng berjudul "Increasing forest fire emissions despite the decline in global burned area", juga telah diterbitkan Science Advances pada 24 September (https://www.science.org/doi/10.1126/sciadv.abh2646).


Satelit telah mendeteksi penurunan titik kebakaran global di padang rumput, berbarengan dengan jumlah titik kebakaran hutan yang sedikit bertambah dalam beberapa dekade terakhir. Namun, Bo Zheng dan rekan-rekannya mengembangkan sistem inversi atmosfer yang menunjukkan kondisi emisi dari kebakaran lahan global tetap stabil atau sedikit menurun, terlepas dari titik kebakaran lahan yang telah berkurang drastis sejak 2000. Tren ini disebabkan peningkatan emisi dari kebakaran hutan yang melampaui penurunan emisi dari kebakaran di padang rumput dan semak belukar. Kebakaran hutan per titik lokasi menjadi sumber emisi CO2 yang lebih besar ketimbang kebakaran di padang rumput. Bahkan, pemadaman api di hutan berjalan lambat atau tindak lanjutnya tidak menyeluruh—kadang pemulihan lahan tidak dilakukan akibat kerusakan dan penebangan hutan. Saat area kebakaran hutan bertambah luas, pemulihan daya serap CO2 di titik kebakaran hutan semakin lambat. Akibatnya, hal ini mengurangi resapan CO2 pada tanah (land sink capacity). Dengan demikian, dampak kebakaran lahan global terhadap iklim belum teratasi meski titik kebakaran lahan telah menurun di seluruh dunia.

Latar belakang:

Tsinghua SIGS adalah lembaga pendidikan tinggi pascasarjana dan lembaga riset yang dibentuk perguruan tinggi terkemuka Tsinghua University dan Pemerintah Shenzhen. Institute of Environment and Ecology (IEE) menjadi bagian penting dari program ilmu lingkungan hidup di Tsinghua University. IEE ingin memenuhi kebutuhan utama dalam pembangunan bermutu tinggi dan mengacu pada disiplin ilmu internasional. IEE berkomitmen mengkaji teori di bidang pelestarian ekologi dan lingkungan hidup, menyelidiki teknologi penting, membina SDM yang menguasai kompetensi global, serta memberikan dukungan SDM di bidang sains dan teknologi demi mewujudkan peradaban ekologi dan pemberdayaan masyarakat dengan masa depan bersama.


Ingin bergabung dengan IEE? Pendaftaran angkatan 2022 kini dibuka.

https://www.sigs.tsinghua.edu.cn/en/2021/1014/c1402a30068/page.htm

Narahubung: 
Institute of Environment and Ecology 
86-755-26418632
admissions.iee@sz.tsinghua.edu.cn

from common-pcom:html:key:id_segment_includes_releases_right_column_video_module_shtml

Berita Video Terpilih

from common-pcom:html:key:id_segment_includes_overall_segment_footer_shtml
Pencarian
  1. Produk & Layanan
  2. Cari Rilis Berita
  3. Pusat Informasi
  4. bagi Jurnalis & Media
  5. Hubungi Kami