SINGAPURA, 14 Juli 2023 /PRNewswire/ -- Bank Central Asia (BCA) asal Indonesia menjadi merek dengan valuasi tertinggi di Asia Tenggara dengan nilai $23,5 miliar. Hal ini tercantum dalam laporan perdana "Kantar BrandZ Top 30 Most Valuable Southeast Asian Brands."
Jajaran 30 merek dengan valuasi tertinggi—yang mencakup Vietnam, Thailand, Indonesia, Malaysia, Filipina, dan Singapura—memiliki valuasi gabungan senilai $119,6 miliar. Berdiri pada 1957, BCA menjadi pionir transformasi digital di sektor jasa keuangan lewat layanan perbankan selulernya. BCA juga memiliki jaringan luas di seluruh wilayah kepulauan Indonesia, serta jangkauan regional yang tengah berkembang.
10 Besar Merek dengan Valuasi Tertinggi di Asia Tenggara pada 2023 versi Kantar BrandZ
Peringkat 2023 |
Merek |
Kategori |
Valuasi Merek pada 2023 (USD juta) |
Negara Asal |
1 |
BCA |
Jasa Keuangan |
23.447 |
Indonesia |
2 |
DBS |
Jasa Keuangan |
11.755 |
Singapura |
3 |
BRI |
Jasa Keuangan |
8,644 |
Indonesia |
4 |
UOB |
Jasa Keuangan |
7.180 |
Singapura |
5 |
AIS |
Telekomunikasi |
6.801 |
Thailand |
6 |
Mandiri |
Jasa Keuangan |
6.596 |
Indonesia |
7 |
Telkomsel |
Telekomunikasi |
4.661 |
Indonesia |
8 |
Shopee |
Ritel |
4.593 |
Singapura |
9 |
Marina Bay Sands |
Layanan Pariwisata |
4.433 |
Singapura |
10 |
True |
Telekomunikasi |
3.134 |
Thailand |
Dua per tiga merek dalam peringkat 30 besar berasal dari kategori Jasa Keuangan dan Telekomunikasi, serta berkontribusi sebesar 79% terhadap seluruh valuasi merek dalam peringkat tersebut. BCA merupakan salah satu dari 11 bank yang menempati jajaran 30 besar, dan salah satu dari lima bank dalam jajaran 10 besar. Prestasi BCA mencerminkan posisi bank tersebut sebagai merek tunggal dan terpadu yang dinilai konsumen sebagai merek yang menonjol dan relevan.
Kategori terbesar kedua adalah Telekomunikasi, menyumbangkan sembilan merek yang menguasai seperlima dari total nilai valuasi. Berikutnya, sektor Ritel menguasai 8% dari total nilai, dan Layanan Pariwisata dengan 6%.
Indonesia diwakili delapan merek dalam jajaran 30 besar, dan menguasai porsi terbesar dari total valuasi merek, yakni sebesar 43%. Singapura diwakili 10 merek, jumlah terbanyak di antara enam pasar lainnya, yang menguasai 35% valuasi total. Merek dengan valuasi tertinggi asal Singapura adalah DBS (No.2; $11,8 miliar). Sebagai bank yang digerakkan oleh misi, DBS peduli dengan layanan perbankan yang bertanggung jawab, serta menciptakan dampak sosial. DBS juga membantu nasabah menjalani prinsip hidup "Live more, bank less" dengan menghadirkan pengalaman pengguna yang sangat mudah.
Malaysia diwakili tujuh merek dalam jajaran 30 besar, dan berkontribusi 10% terhadap valuasi total. Posisi teratas ditempati Maxis (No.13; $2,6 miliar), inovator yang memperluas jangkauan 5G, dan meningkatkan infrastruktur demi memperluas akses internet. Thailand menyumbangkan tiga merek dalam jajaran 30 besar, juga berkontribusi 10% terhadap valuasi total. Merek terbaik asal Thailand, AIS (No.5; $6,8 miliar), menempati peringkat teratas dan menyediakan jaringan seluler GSM yang terbesar di Thailand. AIS menawarkan jaringan premium dengan layanan bermutu tinggi, serta aspek value for money.
Vietnam dan Filipina masing-masing diwakili satu merek. Vietcombank (No.21; $1,8 miliar) telah berinvestasi besar dalam mengembangkan layanan digital, demi meningkatkan pengalaman nasabah. Selain pasar dalam negeri, Red Horse Beer (No.28; $1,3 miliar) dijual di 71 pasar di luar Filipina. Aktivitas komunikasi merek Red Horse Beer mengangkat unsur maskulinitas dengan istilah lokal "astig" (keren).
Fokus lokal, peluang global. Berbeda dari merek terkuat di sebagian besar pasar yang disurvei Kantar BrandZ, merek-merek terbaik di Asia Tenggara memperoleh sebagian besar pendapatan mereka dari dalam negeri. Hanya 20% dari merek-merek ini meraih pendapatan di pasar internasional. Maka, hal ini menjadi peluang bagi merek-merek tersebut untuk merambah wilayah baru untuk meningkatkan valuasi.
Demand Power yang tinggi. Dengan membina hubungan pelanggan di pasar lokal, merek-merek Asia Tenggara memiliki Demand Power tertinggi dibandingkan pasar-pasar lain dalam pemeringkatan Kantar BrandZ. Indikator Demand Power mengukur kemampuan sebuah merek dalam menarik minat konsumen untuk membeli produk. Merek-merek Asia Tenggara memiliki Demand Power tertinggi, bahkan dua kali lipat lebih besar dari angka rata-rata jika dibandingkan dengan merek-merek berkinerja rendah.
Berorientasi pada value. Merek-merek di Asia Tenggara memiliki unggul dalam memvalidasi harga produk mereka, dengan membuktikan mengapa merek-merek ini memang "layak" dibeli dengan tingkat harga tersebut. Meski memiliki anggaran belanja yang terbatas, konsumen rela membayar lebih mahal ketika membeli merek-merek yang memenuhi kebutuhannya dan lebih menonjol dari kompetitor. Komitmen Singapore Airlines (No.11; $2,9 miliar) pada keunggulan, detail, serta layanan pelanggan terbaik mendukung harga premium yang ditawarkan.
Katie McClintock, Managing Director, Asia Tenggara, Kantar, berkata, "Merek-merek terbaik di Asia Tenggara layak merayakan pencapaian tersebut. Merek-merek ini berkontribusi besar bagi perusahaan yang berada di baliknya, terutama dengan menghubungkan konsumen dan beradaptasi dengan perubahan kebutuhan konsumen. Di wilayah yang berubah dengan cepat, beraneka ragam, dan berkembang pesat ini, sebuah merek harus memiliki ketangkasan—dan, jajaran 30 merek terbaik ini sukses menjadi merek yang relevan. Merek-merek ini memiliki potensi pertumbuhan yang masif jika mampu memperluas keunggulannya di pasar lokal dengan merambah pasar Asia lain, bahkan pasar global."
Adji Saputro, Head of Brand Guidance Solutions APAC, Kantar, berkata, "Sebuah merek memiliki andil yang besar—khususnya di tengah kondisi yang penuh gejolak. Merek-merek dengan valuasi tertinggi di Asia Tenggara mampu berkembang setelah tampil sebagai merek yang sangat relevan bagi konsumen. Hal ini menjadi kunci pertumbuhan ketika anggaran belanja semakin terbatas. Maka, sebuah perusahaan harus mengubah pola pikir agar mendapatkan kepercayaan konsumen ketika prioritas konsumen terus berkembang. Di sisi lain, perusahaan juga harus menghadirkan keunikan yang ditawarkan mereknya. Dengan demikian, kedua langkah ini harus dijalankan oleh perusahaan secara berimbang. Merek-merek harus tetap berkomunikasi; tidak menghemat anggaran komunikasi, serta menyampaikan pesan yang relevan dari sisi budaya, dan memperlihatkan perannya dalam keseharian konsumen."
Tren-tren lain dari analisis Top 30 Most Valuable Southeast Asian Brands oleh Kantar BrandZ
Peringkat, laporan, dan analisis lengkap Kantar BrandZ Top 30 Most Valuable Southeast Asian Brands kini tersedia di http://www.kantar.com/campaigns/brandz/southeast-asia
CATATAN BAGI REDAKTUR
Tentang Kantar BrandZ: Kantar BrandZ menjadi tolok ukur ketika menilai valuasi merek, serta menghitung kontribusi merek terhadap kinerja keuangan perusahaan. Peringkat tahunan tentang valuasi merek Kantar yang berskala global dan lokal disusun dengan menganalisis data keuangan secara ketat, dan riset menyeluruh atas ekuitas merek (brand equity). Sejak 1998, BrandZ menyajikan analisis tentang pengembangan merek bagi pemimpin bisnis. Analisis ini melibatkan wawancara dengan 4,2 juta konsumen dan 21.000 merek di 54 pasar. Informasi lebih lanjut tentang Kantar BrandZ tersedia di tautan ini.
Peringkat "Kantar BrandZ Top 30 Most Valuable Southeast Asian Brands" adalah daftar yang paling berpengaruh dan lengkap tentang merek-merek regional. Peringkat 2023 disusun dengan melibatkan lebih dari 98.048 responden, serta mengevaluasi sekitar 1.744 merek unik pada 78 kategori dan enam pasar. Merek-merek yang tercantum harus memenuhi salah satu dari kriteria berikut:
Tentang Kantar – Kantar adalah perusahaan terkemuka di dunia yang menyediakan data pemasaran dan analisis bisnis. Kantar menjadi mitra tepercaya bagi perusahaan ternama di dunia. Lebih lagi, Kantar menggabungkan data terpenting tentang sikap dan pola perilaku konsumen dengan keahlian luas dan alat ukur mutakhir. Dengan demikian, Kantar mempelajari cara konsumen berpikir dan mengambil tindakan. Kantar membantu klien memahami peristiwa yang terjadi, serta latar belakang dan cara merumuskan strategi pemasaran yang menentukan masa depan klien. Informasi lebih lanjut: www.kantar.com.