omniture
from common-pcom:html:key:id_segment_includes_overall_segment_header_shtml
PR Newswire: news distribution, targeting and monitoring
en_US id_ID

Riset IAS Menunjukkan Konteks dapat Meningkatkan Kesan Iklan Hingga 40%

2021-09-07 16:01
-Dalam riset biometrik terbaru, konsumen lebih merespons iklan-iklan kontekstual

JAKARTA, Indonesia, 7 September 2021 /PRNewswire/ -- Integral Ad Science (Nasdaq: IAS), pemimpin industri global yang menjamin kualitas media digital, hari ini merilis The Context Effect, riset biometrik terbaru tentang pentingnya konteks dalam periklanan. Studi ini dilakukan IAS dan Neuro-Insight, sebuah perusahaan yang bergerak dalam neuromarketing dan neuroanalytics. Lebih dari sekadar data survei biasa tentang preferensi konsumen, survei ini mengkaji aktivitas otak ketika merespons iklan-iklan kontekstual. Dengan demikian, survei ini menunjukkan pengaruh konteks terhadap kesan iklan (ad memorability).

The Context Effect", riset biometrik terbaru dari IAS tentang pentingnya konteks dalam periklanan
The Context Effect", riset biometrik terbaru dari IAS tentang pentingnya konteks dalam periklanan

"Dengan memakai neuroscience dan neurometrics yang paling mutakhir, studi yang penuh terobosan ini menunjukkan konteks pada laman web dapat mengubah kesan dan respons audiens atas iklan melalui cara-cara tertentu," ujar Tony Marlow, CMO, IAS. "Industri sedang menuju masa depan tanpa kuki (cookieless) dan beralih dari metode penyasaran audiens. Untuk itu, pengiklan berpeluang besar memanfaatkan perangkat penyasaran kontekstual, seperti IAS Context Control, dan meningkatkan kinerja kampanye periklanan."

Dalam studi "The Contect Effect", konsumen mengevaluasi konten yang mencakup tiga jenis keterkaitan kontekstual. IAS pun memperoleh temuan-temuan berikut untuk membantu berbagai merek membuat iklan yang relevan:

  • Iklan-iklan yang lebih endemik meningkatkan kesan iklan: Iklan yang lebih endemik, atau iklan yang selaras dan sesuai dengan konten sektoral di sekitarnya (misalnya, iklan otomotif yang ditayangkan di sekitar konten otomotif), meningkatkan aktivitas bagian otak yang berfungsi untuk ingatan tentang informasi praktis, termasuk pesan-pesan inti, call to action, dan pencitraan merek, sebesar 23%. Iklan-iklan ini bahkan meningkatkan ingatan global, atau ingatan atas tema-tema umum, narasi, atau elemen-elemen audio dan visual, sebesar 27%.
  • Iklan informatif paling efektif ketika disesuaikan dengan pesan inti sebuah artikel: Menurut temuan riset ini, iklan informatif yang sesuai dengan pesan sebuah artikel menghasilkan respons ingatan yang sangat terperinci, bahkan meningkatkan ingatan tentang rincian informasi sebesar 36% dibandingkan iklan yang tidak sesuai dengan pesan artikel. Hal ini sangat relevan bagi kampanye periklanan yang memiliki kejelasan call to action, yakni tindakan konsumen yang diharapkan merek.
  • Iklan yang mengutamakan respons emosional paling cocok dipadukan dengan tema-tema konten: Iklan yang ingin meninggalkan kesan emosional, sentimen atau persepsi umum dari sebuah merek, paling cocok ditayangkan di sekitar artikel dengan tema yang sesuai (misalnya, sebuah iklan bertema musim panas ditayangkan di sekitar konten tentang musim panas). Studi ini menunjukkan bahwa iklan-iklan ini meningkatkan ingatan global sebesar 40% saat ditayangkan di sekitar artikel dengan tema yang sesuai jika dibandingkan dengan iklan-iklan yang tidak sesuai dengan tema konten di sekitarnya.
  • Konsumen menilai iklan sebagai bagian dari pengalaman daring: Sebagian besar konsumen (63%) menilai iklan sebagai bagian dari kegiatan menelusuri internet, bukan gangguan atau halangan. Hanya 36% responden berkata bahwa mereka melewati iklan tanpa membacanya.

Temuan-temuan ini membuktikan bahwa praktisi pemasaran digital dapat menghasilkan ingatan yang lebih baik atas merek, dan membangkitkan respons emosional dari konsumen dengan strategi periklanan kontekstual. Studi "The Context Effect" dari IAS memantau 60 konsumen Amerika Serikat yang menelusuri internet lewat perangkat seluler selama 30 menit. Studi ini menggunakan Steady State Topography (SST) dari Neuro-Insight guna melacak dan merekam aktivitas otak secara langsung. Para responden juga diminta untuk mencocokkan iklan dengan konteks dari konten yang berada di sekitarnya.

Tentang Integral Ad Science

Integral Ad Science (IAS) ialah pemimpin industri global yang menjamin kualitas media digital. IAS menjaga autentisitas setiap impresi iklan, serta memastikan iklan terlihat oleh manusia secara aman dan layak. IAS juga menyediakan layanan penyasaran iklan kontekstual (contextual targeting) dan meningkatkan optimasi jalur pasokan. IAS ingin menjadi standar global untuk aspek kepercayaan dan transparansi tentang kualitas media digital bagi berbagai merek, penerbit media, dan platform terkemuka di dunia. IAS menjalankan misi tersebut dengan memanfaatkan berbagai teknologi yang berorientasi data, serta sinyal dan analisis seketika yang dapat ditindaklanjuti. Berdiri pada 2009 dan berkantor pusat di New York, IAS bekerja sama dengan ribuan pengiklan terkemuka dan penerbit media premium di seluruh dunia. Informasi lebih lanjut tersedia di integralads.com.

Related stocks: NASDAQ:IAS

from common-pcom:html:key:id_segment_includes_releases_right_column_video_module_shtml

Berita Video Terpilih

from common-pcom:html:key:id_segment_includes_overall_segment_footer_shtml
Pencarian
  1. Produk & Layanan
  2. Cari Rilis Berita
  3. Pusat Informasi
  4. bagi Jurnalis & Media
  5. Hubungi Kami