Cambridge University Press dan Cambridge Assessment Mengembangkan Kerangka Keahlian agar Lulusan dapat Meningkatkan Prospek Mencari Pekerjaan di Dunia yang Terus Berubah

SINGAPURA, 15 Februari 2022 /PRNewswire/ -- Agar pelajar dapat mengidentifikasi keahlian sosial, kognitif, dan emosionalnya untuk persiapan karier, Cambridge University Press dan Cambridge Assessment mengembangkan Employability Skills Framework (Kerangka Keahlian Kerja). Kerangka keahlian kerja ini dirancang berdasarkan riset menyeluruh atas kebutuhan perusahaan pemberi kerja. Kerangka keahlian kerja ini juga sesuai dengan Cambridge Life Competencies Framework. Dengan memetakan keahlian kerja terpenting, kerangka keahlian kerja ini menyajikan pemahaman yang lebih mendalam tentang setiap keahlian. Dengan demikian, tenaga pengajar dapat menerapkannya dalam proses belajar.

Setelah kebijakan pembatasan Covid-19 diperlonggar di banyak tempat di dunia, Cambridge English Qualifications kembali mengalami permintaan pesat. Di beberapa negara, permintaan ini bahkan mencapai tingkat pada prapandemi. Kalangan pelajar juga mulai merencanakan perjalanan dan pendidikan tinggi ke luar negeri.

Namun, dunia Pendidikan Tinggi internasional menghadapi tantangan luar biasa dalam menarik minat pelajar dan memberikan pengalaman positif bagi mereka. Pelajar ingin mendapat jaminan tentang keselamatannya saat menempuh perjalanan, serta memperoleh pengalaman edukasi yang lengkap ketika tiba di luar negeri. Lebih penting lagi, kalangan pelajar ingin memperoleh kepastian bahwa waktu dan uangnya kelak mendatangkan manfaat jangka panjang.

Sebelum krisis Covid-19 terjadi, sebuah survei QS Intelligence Unit mengungkap, pelajar menilai prospek memperoleh pekerjaan sebagai manfaat terpenting dari berkuliah di universitas yang mendapat pengakuan dunia. Aspek ini jauh lebih penting ketimbang kualitas pendidikan atau pengalaman kuliah.^[1]

Kesempatan memperoleh pekerjaan semakin penting setelah krisis terjadi. Pasalnya, pelajar bersiap menghadapi pasar tenaga kerja dengan tingkat persaingan yang bertambah sengit. Kini, sedikit peluang kerja tersedia bagi lulusan perguruan tinggi, sedangkan,"gig economy" menimbulkan ketidakpastian, dan semakin banyak profesi yang terdampak otomatisasi. Maka, calon mahasiswa ingin memastikan pendidikan mereka mampu memberikan keahlian penting untuk mencapai kesuksesan.

Keahlian kerja masa depan

Tenaga pengajar kerap berkata bahwa mereka mempersiapkan pelajar menempuh karier yang saat ini belum ada. Meski demikian, profesi masa depan akan menuntut keahlian sosial, kognitif, dan emosional. Tiga keahlian ini sangat berperan dalam kesuksesan setiap karier. Kerangka keahlian kerja yang dikembangkan Cambridge University Press dan Cambridge Assessment ingin membantu pelajar mengidentifikasi keahlian-keahlian ini.

Berikut beberapa contoh keahlian yang terdapat pada kerangka keahlian kerja tersebut:

Kolaborasi dan kerja tim. Apakah kandidat pekerja…mampu mengelola pekerjaan yang menuntut kolaborasi? Apakah mereka dapat bekerja dengan baik dalam sebuah kelompok? Apakah mampu mengerjakan tugas kelompok secara efektif? Komunikasi. Apakah kandidat pekerja…menyatakan pendapat secara jelas dan efektif? Menyesuaikan cara berkomunikasi dengan beragam audiens dan tujuan? Memahami orang lain? Inovasi dan penyelesaian masalah. Apakah kandidat pekerja…mampu menjelaskan dan menggabungkan berbagai ide? Mengembangkan skenario dan proposal alternatif? Mempertimbangkan perspektif dari pemangku kepentingan lain? Berpikir kritis dan mengambil keputusan. Apakah kandidat pekerja..mampu menganalisis informasi dan argumen? Mengevaluasi opsi saat mengambil keputusan? Mengevaluasi efektivitas dari solusi yang telah dijalankan?  Kepemimpinan dan kewargaan global (global citizenship). Apakah kandidat pekerja…memberikan bantuan lewat tindakan dengan strategi komunikasi efektif? Memahami peran perusahaan dalam isu-isu global seperti lingkungan hidup, inklusi, dan kesetaraan? Pengembangan dan manajemen diri. Apakah kandidat pekerja…menetapkan target pengembangan diri? Mengembangkan keahlian dan pengetahuan baru? Menerima masukan demi meningkatkan kinerja?  Kecerdasan emosional. Apakah kandidat pekerja…mampu mengembangkan perilaku positif dan etika kerja? Menjalin dan menjaga hubungan positif?  Literasi digital. Apakah kandidat pekerja…dapat memakai perangkat digital dan daring? Mengikuti praktik kerja daring secara aman? Menyikapi orang lain secara tepat pada media daring?

Bahasa Inggris—Kunci mencari kerja

Menariknya, seluruh soft skills ini membutuhkan bahasa dan komunikasi modern. Pada sebagian besar profesi, komunikasi ini berlangsung dalam bahasa Inggris. Para lulusan yang mampu berkomunikasi secara efektif dalam bahasa Inggris akan memiliki daya saing besar ketika meniti jenjang karier, bahkan keunggulan ini akan bertahan sepanjang kariernya.

Cambridge English Qualifications—khususnya namun tak terbatas pada B2 First, C1 Advanced, dan C2 Proficiency—membantu pelajar memperoleh manfaat lengkap dari studi mereka dalam tingkat pendidikan lanjutan dan pendidikan tinggi. Cambridge English Qualifications telah diakui di seluruh dunia sebagai cara terbaik untuk mempersiapkan pelajar melakukan banyak tugas di bangku perkuliahan, seperti mendengarkan kuliah, menulis esai, memahami bahan bacaan dalam berbagai teks, serta memberikan presentasi. Lebih lagi, Cambridge English Qualifications memastikan kandidat pekerja menguasai keahlian bahasa yang siap dipakai di dunia kerja sehingga mereka dapat beralih dari dunia pendidikan ke dunia kerja dan pengembangan profesional.

Dengan menyadari pentingnya Cambridge English Qualifications, serta merekomendasikannya dalam program matrikulasi dan tahap kelulusan, universitas di seluruh dunia dapat memaksimalkan prospek lulusannya dalam mencari kerja.

Informasi lebih lanjut,
Global: www.cambridgeenglish.org/ 
Malaysia: www.cambridgeenglish.org/my 
Vietnam: www.cambridgeenglish.org/vn 
Indonesia: www.cambridgeenglish.org/id 
Thailand: www.cambridgeenglish.org/th 
Jepang: www.cambridgeenglish.org/jp 
Korea: www.cambridgeenglish.org/kr