SINGAPURA, 13 November 2019 /PRNewswire/ -- Henry Ma, Executive Vice President & Chief Information Officer, WeBank, mengikuti diskusi panel dengan topik "2020: Digital Transformation Agenda" (Tahun 2020: Agenda Transformasi Digital), di ajang "Singapore Fintech Festival". Secara singkat, dia memaparkan kilas balik tentang kiprah digital WeBank. Henry juga mengusulkan kiat untuk mengatasi kontradiksi antara peningkatan inklusi keuangan dan pembangunan bisnis yang berkelanjutan.
"Kami memiliki target yang sangat jelas—mempromosikan inklusi keuangan dan mewujudkan bisnis yang berkelanjutan. Hal ini hanya dapat tercapai dengan kekuatan teknologi. Itu sebabnya, WeBank mampu menggerakkan inklusi keuangan dengan skala memadai," ujar Henry.
Hingga kini, WeBank menjadi salah satu bank digital terbesar. WeBank memiliki lebih dari 170 juta nasabah dari segmen ritel serta usaha kecil dan menengah (UKM). Sejak awal, WeBank telah menerapkan fitur-fitur teknologi finansial (tekfin) generasi baru di bidang ABCD (AI, blockchain, cloud computing dan big data).
Pendekatan tekfin yang diambil WeBAnk dapat menginspirasi industri perbankan. Di samping tekfin, tim teknis WeBank juga menciptakan "struktur tata kelola yang gesit". Struktur ini dibuat berdasarkan kegiatan operasional terdesentralisasi dengan kendali yang terkoordinasi. Lebih lagi, WeBank juga membina budaya trial-and-error dengan biaya murah, mendorong inovasi dari jenjang bawah-ke-atas, serta memberdayakan setiap pegawai.
WeBank telah menempatkan dirinya di industri digital yang mengubah industri perbankan. Di samping itu, WeBank juga aktif mencari kemitraan dan kolaborasi demi mempromosikan inklusi keuangan lewat sejumlah teknologi baru dan model perbankan terbuka "3O" (platform terbuka, inovasi terbuka serta kolaborasi terbuka).
Model perbankan terbuka membantu kalangan bank untuk memasang fitur-fitur produk, manajemen risiko, teknologi, dan jasa keuangannya ke dalam skenario, serta industri tertentu. Hasilnya, pihak bank bisa menjangkau nasabah sasaran secara lebih efektif, serta mewujudkan layanan keuangan yang lebih inklusif dan kontekstual.
Di ajang "Singapore Fintech Festival", WeBank memamerkan berbagai aplikasi dan solusi tekfin, termasuk platform federated learning perdana di Tiongkok untuk kalangan korporat—Federated AI Technology Enabler (FATE), platform infrastruktur blockchain FISCO BCOS, blockchain middleware kits WeBase, sejumlah aplikasi blockchain seperti WeIdentity serta WeEvent, kerangka pengelolaan TI pada arsitektur terdistribusi yang disebut WeCube, solusi big data analytics yang disebut WeDataSphere, dan program FinTech Sandbox dari WeBank.
Foto - https://photos.prnasia.com/prnh/20191111/2638506-1?lang=0